Pakai Skema KPBU, 2 Perusahaan Asal Malaysia Tanam Investasi di IKN

Sabtu, 23 Maret 2024 - 18:56 WIB
loading...
Pakai Skema KPBU, 2...
Dua perusahaan asal Malaysia bakal menjalin skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pada sektor hunian di Ibu Kota Nusantara. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dua perusahaan asal Malaysia, IJM dan Maxim saat ini tengah memasuki tahap penyelesaian Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan sebelum membangun hunian di Ibu Kota Nusantara ( IKN ).Kedua perusahaan tersebut, nantinya bakal menjalin skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) di sektor hunian yang saat ini progresnya dalam tahap finalisasi feasibility study, sebelum masuk dalam proses lelang.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, IJM dan Maxim sebagai perusahaan asing dengan progres terdepan dalam skema KPBU.

"Malaysia merupakan negara asing yang telah mencapai kemajuan signifikan di Ibu Kota Nusantara. Duta Besar Malaysia menjadi yang pertama meninjau lokasi diplomatic compound," ujar Agung dalam keterangan resminya, Sabtu (23/3/2024).

"Selain itu, dalam skema KPBU, IJM dan Maxim Global merupakan calon pemrakarsa asing yang terdepan untuk sektor hunian," sambungnya.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Md Hasrin Tengku Hussin menilai, perkembangan IKN saat ini cenderung lebih cepat. Hal itu untuk mengejar perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus mendatang.

"Dimana akan diundang ribuan tamu untuk secara langsung melihat sendiri kemajuan dari IKN," lanjutnya.



Hasrin juga berharap agar perusahaan-perusahaan Malaysia lainnya, khususnya yang berasal dari Sabah dan Sarawak, untuk memanfaatkan peluang investasi di IKN dan berbagi pengalaman. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat hubungan antara kedua negara, terutama mengingat kedekatan mereka sebagai negara tetangga.

"Malaysia merupakan negara asing yang telah mencapai kemajuan signifikan di Ibu Kota Nusantara. Duta Besar Malaysia menjadi yang pertama meninjau lokasi diplomatic compound," pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2542 seconds (0.1#10.140)