IHSG Tergelincir di Akhir Sesi Saat Bursa China Anjlok Paling Parah

Kamis, 18 Oktober 2018 - 16:48 WIB
IHSG Tergelincir di Akhir Sesi Saat Bursa China Anjlok Paling Parah
IHSG Tergelincir di Akhir Sesi Saat Bursa China Anjlok Paling Parah
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi akhir perdagangan, Kamis (18/10/2018) tergelincir ke zona merah untuk mengiringi kejatuhan bursa utama Asia. Tercatat pada sesi sore, IHSG ditutup pada level 5.845,24 usai kehilangan 23,38 poin yang setara dengan 0,40%.

Pada perdagangan sesi I siang tadi, bursa saham Tanah Air menyusut 38,650 poin atau 0,659% menjadi 5.829,970 sedangkan pada sesi pagi, IHSG juga lesu dengan penurunan mencapai sebesar 22,715 poin atau 0,385% di posisi 5.845,307 dibandingkan penutupan Rabu (17/10) sebesar 5.868,62.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp5,38 triliun dengan 7,79 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp7,79 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,47 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,47 triliun. Tercatat sebesar 191 saham menguat, 211 melemah dan 134 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) bertambah Rp140 menjadi Rp3.650, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.450 menjadi Rp79.400 serta PT PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) meningkat Rp95 ke level Rp1.370.

Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun Rp100 menjadi Rp19.500, PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) menyusut Rp80 menjadi Rp2.900 dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) berkurang Rp80 ke posisi Rp2.230.

Di sisi lain, bursa saham Asia tergelincir dipimpin kejatuhan terdalam indeks China. Secara luas, bursa utama di wilayah Asia lebih rendah pada perdagangan Kamis, ketika The Fed atau Bank Sentral AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan AS ke posisi lebih tinggi ke depannya.

Pasar China anjlok paling parah dimulai dengan indeks Hang Seng di Hong Kong yang hingga sesi sore perdagangan hari ini terpantau tergelincir 0,03% atau 7,71 poin ke level 25.454,55. Sedangkan komposit Shanghai turun 2,94% hingga ditutup pada level 2.486,42 sementara komposit Shenzhen turun 2,74% untuk mengakhiri sesi perdagangan pada kisaran level 1.232,01 saat saham perusahaan raksasa minyak PetroChina jatuh hampir 8%.

Pelemahan juga terlihat di Jepang saat indeks Nikkei lebih rendah 0,8% menjadi 22.658,16 sedangkan indeks Topix tergelincir 0,54% untuk mengakhiri sesi perdagangan di level 1,704.64. Sebelumnya data menunjukkan bahwa ekspor Jepang jatuh pada bulan September untuk pertama kalinya sejak tahun 2016, untuk menambah kekhawatiran tentang dampak meluasnya perang dagang AS versus China.

Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,89% hingga ditutup ke posisi 2.148,31 dengan saham produsen chip SK Hynix lebih rendah 2,41%. Bank Sentral Korsel sebelumnya memilih untuk menjaga kebijakan moneter tetap stabil.

Bursa patokan Australia, ASX 200 mengakhiri sesi perdagangan menjelang akhir pekan sedikit lebih tinggi pada level 5.942,4. Subindeks keuangan mencetak raihan positif usai meningkat 0,45% sedangkan sebagian sektor energi pulih dari sebagian kerugian yang dicetak dalam sesi sebelumnya, meski masih turun 0,15% dan material menyusut 0,67%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6680 seconds (0.1#10.140)