Cerita Sukses UMKM Asal Bogor, Bikin Bisnis Susu Kedelai Jadi Naik Kelas

Sabtu, 30 Maret 2024 - 18:25 WIB
loading...
Cerita Sukses UMKM Asal...
Berkembang dengan suntikan modal dari KUR BRI, Istri pensiunan tentara Agus Murtini, mampu membawa bisnis susu kedelai menjadi naik kelas dengan mengusung brand Soya Ayu Pak Mien. Foto/Dok
A A A
BOGOR - Istri pensiunan tentara Agus Murtini, mampu membawa bisnis susu kedelai menjadi naik kelas dengan mengusung brand "Soya Ayu Pak Mien". Berawal dari 2019, Ia melihat pola bisnis susu kedelai yang umumnya dijajakan di warung-warung kelontong cukup menjanjikan.



Namun kemasan dan rasa susunya masih cukup standar, meski punya kandungan cukup baik bagi yang mengonsumsinya. "Pola bisnisnya bagus. Namun, kemasan di plastik dan rasanya kurang cocok buat saya," ucap Agus Murtini saat ditemui SINDOnews, belum lama ini.

Cerita Sukses UMKM Asal Bogor, Bikin Bisnis Susu Kedelai Jadi Naik Kelas


Kemudian wanita berambut pendek itu mulai meracik olahan kedelai dengan beragam rasa yang dapat diterima masyarakat luas serta lewat kemasan kekinian. Dalam proses penentuan rasa dan kandungan dalam susu kedelainya, dia turut melibatkan para pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Butuh waktu sampai satu tahun untuk menemukan resep terbaik yang digunakan sampai saat ini," ucapnya.



"Soya menggunakan bahan baku berkualitas tinggi. Itu untuk menghasilkan susu kedelai yang terbaik dan menggunakan kemasan botol higienis" tambahnya.

Menurutnya, Soya Ayu menggunakan kedelai non-GMO (Genetical Modified Organism). Kedelai itu lewat pembudidayaannya tanpa menggunakan rekayasa genetika yang membuat bahan bakunya premium.

"Produk susu kedelai saya lebih creamy dan kental. Itu pembeda dengan susu kedelai lainnya," ucapnya.

Berkembang dengan Suntikan Modal KUR BRI

Agus Murtini mengatakan, menjadi pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM ) memang butuh tambahan modal. Oleh karena itu, dia memanfaatkan kredit usaha rakyat atau KUR BRI .

"Tambahan modal dari KUR BRI untuk tambahan modal. Sebab uang sendiri saja tidak cukup," katanya.

Perlahan, usaha susu kedelainya terus berkembang dan sudah dipasok ke toko-toko di wilayah Bogor. Semua itu berkat usahanya mengenalkan Soya Ayu dari pameran kuliner dalam berbagai ajang dan mengikuti perlombaan.

"Memasik 11 toko, beberapa resto di IPB dan satu Pasar swalayan di Bogor serta Kantor BRI Dewi Sartika, Bogor. Perputaran (bisnis) cepat," katanya.

Produksi dan toko offline Soya Ayu berada di Perum Puskopad Blok I No.5 dan 6, Jalan Cendrawasih, RT 03/RW 07, Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor. Satu botol susu kedelai itu dihargai Rp15 ribu dengan kemasan 250 miligram.

"Ada 18 varian rasa. Susu kedelai saya lebih creamy dan kental. Itu pembeda dengan susu kedelai lainnya," ucapnya.

Raih Berbagai Penghargaan

Lewat komitmen membuat susu kedelai naik kelas, Soya Ayu pun sudah meraih berbagai penghargaan. Tentunya hal itu tidak terlepas dari kualitas yang ada dalam olahan susu kedelai tersebut

Soya Ayu pernah masuk dalam 10 besar Grand Final Asosiasi Business Development Service Indonesia (ABDSI) di Bogor tahun 2021, dan nominasi Tenant dan Inkubasi IPB tahun 2023, dan Juara 2 Local Brand pada Kick Off IPB Work BRI 2023.

Pemerintah Terus Mendorong KUR untuk Membantu UMKM

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah memang menyiapkan anggaran subsidi untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp47,78 triliun pada 2024. Subsidi KUR bisa menurunkan bunga pinjaman di perbankan, di mana kredit usaha mikro di angka 3% dan usaha kecil 6%.

"Pemerintah juga ikut, jangan keliru, untuk KUR. Itu subsidi pemerintah tahun ini Rp 46 triliun agar bunganya bisa turun di angka 3 persen untuk usaha mikro, dan usaha kecil 6 persen,” ujar Jokowi dalam saat membuka BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024).

BeragamKUR BRI

Dilansir dari laman BRI, KUR cukup ringan buat pelaku UMKM. Dengan suku bunga pinjaman hanya 6 persen efektif per tahun, KUR tentunya sangat meringankan para pelaku UMKM. KUR pun dibagi dari beberapa pilihan, yakni KUR Mikro BRI, KUR Kecil BRI, dan KUR TKI BRI.

Untuk syarat dan ketentuan masing-masing KUR itu berbeda-beda. KUR Mikro BRI syaratnya, maksimum pinjaman sebesar Rp 50 juta per debitur. Itu dengan jenis pinjaman kredit modal kerja (KMK) dengan maksimum masa pinjaman 3 tahun dan kredit investasi (KI) dengan maksimum masa pinjaman 5 tahun yang bebas biaya administrasi dan provisi.

KUR Kecil Bank BRI syaratnya pinjaman Rp50 juta sampai Rp 500 juta. Itu dengan jenis pinjaman KMK maksimum masa pinjaman 4 tahun dan KI dengan maksimum masa pinjaman 5 tahun yang mana agunan sesuai peraturan bank.

KUR TKI Bank BRI syaratnya maksimal peminjaman Rp 25 juta berdasarkan ketentuan pemerintah dan bebas biaya administrasi serta provisi. Maksimum pinjaman tiga tahun atau berdasarkan pada masa kontrak kerja yang dikhususkan untuk penempatan pekerja di Singapura, Hongkong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)