Bursa Asia Terkapar, IHSG Awal Pekan Berakhir Menguat Sendirian

Senin, 05 November 2018 - 16:30 WIB
Bursa Asia Terkapar, IHSG Awal Pekan Berakhir Menguat Sendirian
Bursa Asia Terkapar, IHSG Awal Pekan Berakhir Menguat Sendirian
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sesi penutupan perdagangan awal pekan, Senin (5/11/2018) berakhir menguat sendirian untuk mengiringi terkaparnya bursa utama Asia. Hingga sesi sore, IHSG berbalik melompat 14,30 poin atau 0,24% ke level 5.920,59.

Pada perdagangan sesi I siang tadi, sedikit terkoreksi ke level 5.897,42 usai menyusut 8,87 poin atau 0,15%. Hal ini setelah pagi tadi, bursa saham Tanah Air meningkat 6,430 poin yang setara 0,109% menjadi 5.912,72 poin dibandingkan penutupan Jumat (2/11) pada posisi 5.906,29.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore secara keseluruhan masih cenderung membaik dari sebelumnya dipimpin lonjakan tertinggi consumer mencapai 1,58% dan manufaktur bertambah 0,82%. Sementara pelemahan terdalam menimpa infrastruktur yang jatuh sebesar 0,73%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,70 triliun dengan 7,84 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp922,55 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,80 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,72 triliun. Tercatat sebesar 193 saham menguat, 224 melemah dan 126 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) bertambah Rp140 ke posisi Rp1.940, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2.825 menjadi Rp79.900 serta PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) meningkat Rp800 menjadi Rp8.000.

Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) turun Rp400 menjadi Rp2.240, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyusut Rp175 menjadi Rp7.600 dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) berkurang Rp90 ke level Rp3.530.

Di sisi lain Pasar Asia Pasifik diperdagangkan sebagian besar lebih rendah hingga sesi sore perdagangan, Senin ketika investor tetap berhati-hati terhadap prospek pertumbuhan global. Sedangkan Presiden China China Xi Jinping mencoba memposisikan China sebagai juara globalisasi dalam pidatonya.

Pidato pembukaan Xi menggebrak China International Import Expo selama sepekan yang berusaha untuk mempromosikan ekonomi terbesar kedua di dunia sebagai konsumen utama barang global. Acara tersebut, diumumkan lebih dari setahun yang lalu, dimana akan bertentangan dengan pertarungan dagang yang sedang berlangsung antara Beijing dan Washington.

Selama pidato tersebut, Xi mengulangi retorikanya menentang proteksionisme dan mempromosikan negaranya sebagai pendukung keterbukaan dan kerja sama internasional. Dia membahas panjang lebar tentang manfaat dari ekonomi internasional yang terbuka dan mengatakan bahwa China sedang mengejar "putaran baru pembukaan standar tinggi" untuk memperluas akses pasar ke seluruh dunia.

Indeks Nikkei Jepang turun 344,67 poin atau setara dengan 1,55% menjadi 21.898,99 untuk mengiringi kejatuhan indeks Topix turun 18,37 poin yang setara 1,11% ke level 1.640,39. Penyusutan juga terlihat pada indeks Kospi di Korea Selatan usai kehilangan 19,08 poin atau 0,91% menjadi 2.076,92.

Pasar saham China tidak terkecuali juga diperdagangkan lebih rendah dipimpin kemerosotan Komposit Shanghai sebesar 11,05 poin atau 0,41% di posisi 2.665,43 sementara komposit Shenzhen ditutup sedikit lebih rendah pada 1.351. Selanjutnya indeks Hang Seng di Hong Kong turun 2,08% dalam perdagangan sore.

Bursa saham Australia yakni ASX 200 masih berjuang untuk mencetak hasil positif, usai berakhir terpeleset 31,10 poin atau 0,53% ke level 5.818,10 karena sebagian besar mengalami tekanan. Terpantau sektor energi ambruk 1,31% karena stok minyak sebagian besar dijual. Saham Santos turun 1,55% diikuti kejatuhan Oil Search 1,31% dan Woodside Petroleum terperosok 2,28%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4815 seconds (0.1#10.140)