Neraca Perdagangan Oktober Diramal Berbalik Defisit USD700 Juta

Kamis, 15 November 2018 - 05:16 WIB
Neraca Perdagangan Oktober Diramal Berbalik Defisit USD700 Juta
Neraca Perdagangan Oktober Diramal Berbalik Defisit USD700 Juta
A A A
JAKARTA - Neraca perdagangan bulan Oktober 2018 diramalkan bakal mengalami defisit, seiring masing tingginya angka impor menjelang akhir tahun. Ekonom dari Indef Bhima Yudisthira menyebutkan, defisit perdagangan diperkirakan mencapai USD700 juta.

"Defisit perdagangan bulan Oktober diperkirakan kembali terjadi di kisaran USD300-700 juta karena impor masih tinggi," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (14/11).

Sambung dia membeberkan, neraca perdagangan yang defisit ini disebabkan oleh beberapa faktor dimana salah satunya yakni pergerakan rupiah yang masih bergejolak. "Fluktuasi kurs rupiah membuat beban biaya logistik semakin naik. Ini karena 90% kapal untuk ekspor menggunakan kapal asing sehingga acuan biaya dan bahan bakar menggunakan kurs dolar," paparnya.

Lebih lanjut, terang dia ada juga faktor eksternal yang membayangi neraca perdagangan, di antaranya yakni penurunan harga beberapa komoditas perkebunan di pasar internasional. "Harga minyak sawit (CPO) anjlok -32% periode Januari hingga Oktober 2018. Kemudian harga karet turun -44% pada periode yang sama (data Commodity Price World Bank). Outlook harga perkebunan masih terkontraksi sampai akhir tahun. Padahal sawit dan karet menyumbang 16% dari total ekspor non migas," katanya.

Sementara dari sisi impor migas kembali naik bulan Oktober sesuai siklus musiman untuk persiapan stok menyambut libur panjang November sampai dengan Desember. Harga minyak sampai dengan bulan Oktober juga terpantau masih tinggi, average crude oil USD76,7 per barel atau naik 43% dibanding awal tahun 2018.

"Artinya defisit akan tertekan bengkaknya impor migas secara konsisten. Beberapa proyek infrastruktur yang tengah digenjot pun menjadi penyumbang naiknya impor mesin, peralatan listrik dan besi baja," tandasnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada periode September 2018 mengalami surplus sebesar USD227 juta. Neraca perdagangan migas tercatat mengalami defisit, sedangkan neraca perdagangan nonmigas surplus.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9321 seconds (0.1#10.140)