Jokowi Serukan Kurangi Ketergantungan Terhadap Satu Mata Uang

Kamis, 15 November 2018 - 16:00 WIB
Jokowi Serukan Kurangi Ketergantungan Terhadap Satu Mata Uang
Jokowi Serukan Kurangi Ketergantungan Terhadap Satu Mata Uang
A A A
JAKARTA - Dalam KTT ke-21 ASEAN Plus 3 di Singapura, Presiden Joko Widodo menerangkan kondisi ekonomi global yang tidak stabil serta meningkatnya sentimen proteksionisme dan anti globalisasi.

Jokowi mengatakan kondisi demikian sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan, karena dapat merusak sistem perdagangan multilateral, mengganggu pertumbuhan ekonomi kawasan dan nasional, dan mengakibatkan fluktuasi nilai tukar mata uang.

"Situasi ekonomi global berdampak serius bagi negara-negara di kawasan. Capital outflow yang besar mengakibatkan fluktuasi nilai tukar," ujar Jokowi di Suntec Convention Center Singapura, dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Oleh karenanya, untuk menjaga ketahanan ekonomi, Jokowi mengingatkan agar mekanisme kawasan harus dipastikan berjalan dengan baik, sehingga Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) harus diperkuat.

Selain itu, aksi konkret harus dilakukan. Pertama, kita meningkatkan kontribusi pada CMIM, sehingga dana bantuan yang cukup harus siap untuk membantu anggota yang membutuhkan.

Kedua, operasionalisasi CMIM harus lebih implementatif. CMIM harus tanggap membantu anggota yang terkena krisis keuangan. "Ketiga, saya mengusulkan agar kita menugaskan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk membahas peningkatan dana talangan menjadi 2 kali lipat," kata Jokowi.

Dalam forum tersebut, Jokowi juga mengingatkan untuk mulai mengurangi ketergantungan kawasan terhadap satu mata uang, melalui implementasi efektif kerja sama currency swap, dan meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam pembayaran transaksi perdagangan lintas negara.

"Kerja sama ASEAN Plus 3 harus menjadi bagian dari solusi global," ajak Presiden Jokowi.

Untuk itu, Jokowi mengatakan bahwa ASEAN Plus 3 perlu melakukan kerja sama yang lebih erat untuk mewujudkan Asia Timur dan Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera.

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa perdamaian dan kesejahteraan kawasan kita, tidak dapat dipungkiri sangat ditentukan ASEAN Plus 3 (China, Jepang dan Korea Selatan).

Dalam KTT ASEAN Plus 3 ini dihadiri oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara ASEAN, Perdana Menteri Republik Rakyat China Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3814 seconds (0.1#10.140)