Inovasi Hutama Karya Jawab Tantangan Swasembada Energi

Senin, 17 Agustus 2020 - 10:58 WIB
loading...
Inovasi Hutama Karya Jawab Tantangan Swasembada Energi
Inovasi Hutama Karya Jawab Tantangan Swasembada Energi
A A A
PT Hutama Karya (Persero) selain diberi mandat mengembangkan mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), juga memiliki portofolio di bidang konstruksi lainnya. Proyek Engineering Procurement and Construction (EPC) salah satunya.

Hingga akhir tahun 2019 lalu, paling tidak ada 14 proyek EPC yang sukses digarap Hutama Karya di seluruh Indonesia. Sejalan dengan realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangkit 35.000 MW, proyek-proyek EPC Hutama Karya hadir menjawab tantangan swasembada energi nasional.

Khusus untuk proyek-proyek EPC, kualitas pekerjaan Hutama Karya telah diakui. Salah satunya mendapatkan apresiasi sebagai Best Vendor for Local Contractor EPC Works tahun 2019 lalu oleh Indonesia Power.

Kini, Hutama Karya bersama Doosan Heavy Industry dipercaya mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dengan kapasitas 2x1000 MW. PLTU Suralaya merupakan salah satu proyek pembangkit strategis dengan kapasitas paling besar di Indonesia.

Konsorsium Hutama Karya akan mengerjakan pengembangan proyek PLTU Suralaya untuk pembangkit Jawa 9 dan 10 yang merupakan Coal Fired Steam Power Plant dengan teknologi Ultra Super Critical (USC) terbaru dan paling efisien.

“Portofolio Hutama Karya di bidang energi khususunya EPC tersebar mulai dari proyek PLTU Kendari, Ampana, Harjosari, Lambur, dan suksesnya PLTGU Gratidi Pasuruan pada tahun 2019 lalu. PLTU Suralaya sendiri, selain akan mengadopsi teknologi terbaru, juga akan dikombinasikan dengan aspek ramah lingkungan dengan pengamanan dan proteksi optimal,” ungkap Novias Nurendra, Direktur Operasi II Hutama Karya.

PLTU Suralaya sendiri hingga saat ini adalah pemasok 18% kebutuhan listrik dari Jawa dan Bali yang mencapai 26.000 Megawatt.

Sejalan dengan semangat untuk terus berinovasi dan proaktif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi, Hutama Karya yakin bahwa menjadi adaptif merupakan strategi terbaik dalam mengerjakan proyek berskala besar. PLTU Suralaya menjadi contoh proyek besar yang akan digarap dengan menggunakan teknologi terbaru.

“Teknologi USC ini nantinya akan membuat proses produksi energi yang bersumber dari batubara menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Dalam industri pembangkit listrik khususnya tenaga batubara, ini adalah teknologi terbaik,” tambah Novias.

Pembangkit listrik berbahan bakar batubara merupakan sumber energi yang sampai saat ini paling dominan yang ada di dunia, termasuk Indonesia. Teknologi USC kini mulai menjadi standar baru pengembangan pembangkit listrik di banyak negara.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0794 seconds (0.1#10.140)