IHSG Ambruk Bukan Kena Efek Perang Iran-Israel, Analis Ungkap Faktornya
loading...
A
A
A
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada closing-session Selasa (16/4) mencatat nilai transaksi asing (foreign-sell) menembus Rp14,3 triliun, dengan net-foreign sell sebesar Rp2,48 triliun.
Beberapa efek yang dibuang tak jauh-jauh dari konsituen LQ45 antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), hingga PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
“Betul, dapat dikatakan kebutuhan likuiditas bisa jadi, dapat dikatakan untuk mengamankan aset mereka sendiri pun juga bisa,” terang Didit.
Karena kalau kita lihat kan kita juga belum tahu nih, ini Israel kan konfliknya juga sudah cukup lama ya. Dan kita juga tidak mengerti ini selesainya kapan. Bahkan Rusia, Ukraina pun juga kembali memanaskan.
Tak Menutup Mata
Kendati ketegangan timur tengah memanas, investor dinilai masih memberi perhatian terhadap dampak yang akan timbul terhadap market.
Komoditas adalah satu hal yang disorot Didit, yang dikhawatirkan akan membuat harga jual rata-ratanya menjadi lebih mahal. Namun ini tak serta-merta dikhawatirkan akan memberatkan indeks.
“Kalau kita lihat memang masih ada beberapa komoditas yang dilarang dibeli dari Rusia sendiri seperti aluminium, nikel dan sebagainya, terutama oleh Amerika Serikat dan sekutunya,” papar Didit.
Ke Mana Selanjutnya?
Berkat koreksi dalam ini, fase downtrend indeks terlihat jelas per hari ini, yang sejatinya tekanan jualnya telah dimulai sejak sebelum liburan. Ini dipandang akan segera menyentuh area oversold.
Beberapa efek yang dibuang tak jauh-jauh dari konsituen LQ45 antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), hingga PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
“Betul, dapat dikatakan kebutuhan likuiditas bisa jadi, dapat dikatakan untuk mengamankan aset mereka sendiri pun juga bisa,” terang Didit.
Karena kalau kita lihat kan kita juga belum tahu nih, ini Israel kan konfliknya juga sudah cukup lama ya. Dan kita juga tidak mengerti ini selesainya kapan. Bahkan Rusia, Ukraina pun juga kembali memanaskan.
Tak Menutup Mata
Kendati ketegangan timur tengah memanas, investor dinilai masih memberi perhatian terhadap dampak yang akan timbul terhadap market.
Komoditas adalah satu hal yang disorot Didit, yang dikhawatirkan akan membuat harga jual rata-ratanya menjadi lebih mahal. Namun ini tak serta-merta dikhawatirkan akan memberatkan indeks.
“Kalau kita lihat memang masih ada beberapa komoditas yang dilarang dibeli dari Rusia sendiri seperti aluminium, nikel dan sebagainya, terutama oleh Amerika Serikat dan sekutunya,” papar Didit.
Ke Mana Selanjutnya?
Berkat koreksi dalam ini, fase downtrend indeks terlihat jelas per hari ini, yang sejatinya tekanan jualnya telah dimulai sejak sebelum liburan. Ini dipandang akan segera menyentuh area oversold.