Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Rupiah Perkasa ke Rp14.480, IHSG Gagah ke 6.126,36
Rupiah Perkasa ke Rp14.480, IHSG Gagah ke 6.126,36
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berhasil ditutup mulus pada Jumat (7/12/2018). Data Bloomberg mencatat rupiah pada akhir pekan ini perkasa 40 poin atau 0,28% menjadi Rp14.480 per USD.
Sebelumnya, rupiah pada awal perdagangan melemah 5 poin menjadi Rp4.525 melawan penutupan Kamis lalu di Rp14.520 per USD. Jumat ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.457-Rp14.533 per USD.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada Jumat petang ini juga menguat. Mata uang kebanggaan kita berkibar 40 poin alias 0,27% menjadi Rp14.475 per USD, melawan penutupan Kamis lalu di Rp14.515 per USD. Hari ini rupiah diperdagangkan di level Rp14.450-Rp14.531 per USD.
Rupiah menguat memanfaatkan melemahnya USD di pasar Asia pada penutupan Jumat ini. Dolar terpukul karena investor mencermati rencana rapat The Fed apakah tetap memutuskan menaikkan suku bunga atau menunda. Pasalnya, melemahnya imbas hasil Treasury AS bertenor 10 tahun menjadi 2,89% menimbulkan kekhawatiran soal perlambatan ekonomi Amerika Serikat.
Melansir dari Reuters, indeks USD terhadap enam mata uang utama mendatar di 96,802, melemah 0,3% dari sesi sebelumnya. Selama sepekan ini, USD telah turun 0,9% dari level tertinggi 17 bulan yang dicapai pada 12 November lalu.
Hasil ini membuat dolar mendatar melawan euro menjadi USD1,1378, namun tertekan 0,1% terhadap yen Jepang menjadi 112,79. Dolar Australia juga mendatar menjadi 0,7236.
Di perdagangan Asia, rupiah menjadi yang terkuat pada hari ini, dengan penambahan 0,28%, demikian catatan Bloomberg. Selanjutnya rupee India +0,19%, peso Filipina +0,12%, won Korea Selatan +0,10% dan baht Thailand +0,07%.
Sementara itu, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini ditutup mendarat di zona hijau. IHSG pada Jumat (7/12/2018) menguar 10,86 poin alias 0,18% ke level 6.126,36.
Saat pembukaan dagang, IHSG melemah 6,54 poin atau 0,11% ke level 6.108,95. Namun berbalik menguat pada penutupan sesi I. Jumat ini, IHSG diperdagangkan di kisaran 6.103,18-6.141,47.
Dan dari 562 saham yang diperdagangkan, 235 menguat, 139 tetap dan 188 menurun. Enam indeks sektoral ditutup menguat, dengan properti memimpin penguatan +1,89% dan aneka industri +1,35%. Sementara, infrastruktur -0,53% dan pertambangan -0,42%.
Kenaikan IHSG Jumat ni didorong oleh peningkatan harga saham 222 dari 563 emiten yang sahamnya ditransaksikan di BEI. Emiten tersebut antara lain berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun. Saham-saham emiten tersebut adalah Astra International Tbk (ASII), Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Investor asing mencatat transaksi jual bersih Rp538,367 miliar pada Jumat (7/12) ini. Sementara total nilai perdagangan saham di pasar reguler BEI tercatat Rp6,043 triliun.
Sebelumnya, rupiah pada awal perdagangan melemah 5 poin menjadi Rp4.525 melawan penutupan Kamis lalu di Rp14.520 per USD. Jumat ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.457-Rp14.533 per USD.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada Jumat petang ini juga menguat. Mata uang kebanggaan kita berkibar 40 poin alias 0,27% menjadi Rp14.475 per USD, melawan penutupan Kamis lalu di Rp14.515 per USD. Hari ini rupiah diperdagangkan di level Rp14.450-Rp14.531 per USD.
Rupiah menguat memanfaatkan melemahnya USD di pasar Asia pada penutupan Jumat ini. Dolar terpukul karena investor mencermati rencana rapat The Fed apakah tetap memutuskan menaikkan suku bunga atau menunda. Pasalnya, melemahnya imbas hasil Treasury AS bertenor 10 tahun menjadi 2,89% menimbulkan kekhawatiran soal perlambatan ekonomi Amerika Serikat.
Melansir dari Reuters, indeks USD terhadap enam mata uang utama mendatar di 96,802, melemah 0,3% dari sesi sebelumnya. Selama sepekan ini, USD telah turun 0,9% dari level tertinggi 17 bulan yang dicapai pada 12 November lalu.
Hasil ini membuat dolar mendatar melawan euro menjadi USD1,1378, namun tertekan 0,1% terhadap yen Jepang menjadi 112,79. Dolar Australia juga mendatar menjadi 0,7236.
Di perdagangan Asia, rupiah menjadi yang terkuat pada hari ini, dengan penambahan 0,28%, demikian catatan Bloomberg. Selanjutnya rupee India +0,19%, peso Filipina +0,12%, won Korea Selatan +0,10% dan baht Thailand +0,07%.
Sementara itu, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini ditutup mendarat di zona hijau. IHSG pada Jumat (7/12/2018) menguar 10,86 poin alias 0,18% ke level 6.126,36.
Saat pembukaan dagang, IHSG melemah 6,54 poin atau 0,11% ke level 6.108,95. Namun berbalik menguat pada penutupan sesi I. Jumat ini, IHSG diperdagangkan di kisaran 6.103,18-6.141,47.
Dan dari 562 saham yang diperdagangkan, 235 menguat, 139 tetap dan 188 menurun. Enam indeks sektoral ditutup menguat, dengan properti memimpin penguatan +1,89% dan aneka industri +1,35%. Sementara, infrastruktur -0,53% dan pertambangan -0,42%.
Kenaikan IHSG Jumat ni didorong oleh peningkatan harga saham 222 dari 563 emiten yang sahamnya ditransaksikan di BEI. Emiten tersebut antara lain berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun. Saham-saham emiten tersebut adalah Astra International Tbk (ASII), Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Investor asing mencatat transaksi jual bersih Rp538,367 miliar pada Jumat (7/12) ini. Sementara total nilai perdagangan saham di pasar reguler BEI tercatat Rp6,043 triliun.
(ven)
Explore More