Decacorn Indonesia Siap IPO, Rudiantara Cari Investor

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan, Indonesia tahun depan bakal mencetak decacorn atau startup dengan valuasi di atas USD10 miliar. Decacorn inipun berpeluang mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, ukuran IPO sebuah decacorn pastinya besar. Sehingga, Rudiantara melihat kemungkinan investor yang berniat masuk. "Kalau sudah jadi decacorn di Indonesia, suka atau tidak akan IPO di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Sambung dia menjelaskan, kalau decacorn melantai di BEI minimal bernilai USD10 miliar atau setara Rp146 triliun. Tentu kalau sahamnya dilepas, harus ada premium bagi pemegang saham. "Katakanlah 25% itu kan valuasi sudah Rp180 triliun sampai Rp190 triliun. Kalau dilepas 20% yakni Rp38 triliun, siapa yang mau investasi di Indonesia Rp38 triliun?," katanya.

Karena itu, Rudiantara sedang mencari investor yang siap membeli saham IPO startup decacorn. Asalkan, itu menguntungkan bagi Indonesia. "Tapi tidak jadi masalah kalau mau (IPO) diluar, tapi yang penting itu punya Indonesia. Pajaknya ke Indonesia, pegawainya Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi sebelumnya Rudiantara mengatakan Indonesia akan memiliki satu perusahaan unicorn yang akan naik kelas menjadi decacorn tahun depan. Hal ini setelah PT Tokopedia meraih perolehan putaran pendanaan baru sebesar USD1,1 miliar.

Pendanaan ini dikucurkan oleh SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group. Kucuran juga didukung partisipasi Softbank Ventures Korea, serta investor-investor Tokopedia sebelumnya. Menurut Menkominfo, perusahaan teknologi ini hanya tinggal menunggu satu suntikan pendanaan saja sebelum benar-benar naik level.