Transformasi Digital, AIA Tak Lagi Cetak Buku Polis Fisik
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT AIA Financial ( AIA ) meluncurkan ePolicy dalam upaya mendukung komitmen keberlanjutan. Secara bertahap perusahaan asuransi jiwa ini tidak lagi mencetak buku polis fisik sebagai bagian dari pilar ESG perusahaan, yaitu Sustainable Operations.
Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy mengatakan, dengan ePolicy seluruh informasi polis kini dihadirkan dalam bentuk digital. Langkah ini dijalankan untuk mengurangi penggunaan kertas dalam operasional perusahaan. Nasabah dapat melihat dan mengunduh ePolicy dengan mudah melalui aplikasi Tanya Anya atau Customer Care Line AIA.
"Kehadiran ePolicy menjadi langkah nyata AIA untuk memastikan praktik bisnis dan operasional kami sesuai dengan nilai keberlanjutan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen AIA untuk mendukung dan sejalan dengan target AIA Group dalam mencapai emisi Net Zero pada 2050," kata dia dalam pernyataannya, Kamis (25/4/2024).
Lihat Foto: Peluncuran Program AIA Altitude untuk Nasabah Premium
Hadirnya ePolicy disebut memberikan lebih banyak manfaat bagi nasabah, mulai dari akses yang mudah, pengiriman polis yang cepat, enkripsi data secara digital. Layanan ini juga membuka kesempatan untuk nasabah berkontribusi menjaga alam, karena semakin sedikit kertas yang digunakan, semakin kecil dampak buruk terhadap lingkungan.
"Kehadiran ePolicy atau buku polis digital juga telah diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perjanjian sah secara hukum, memberikan jaminan kepada nasabah untuk melakukan klaim asuransi tanpa kekhawatiran. ePolicy memberikan solusi praktis bagi nasabah," ujar dia.
Satyamoorthy menyebut, ePolicy merupakan bagian dari program AIA Sehat Untuk Negeri, yakni menjalankan bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam mewujudkan Net Zero Emission 2050. Melalui program ini, AIA berkomitmen untuk menjaga alam, mendorong kemajuan dan kesetaraan sosial, serta menjaga tata kelola perusahaan yang baik.
"Dalam program AIA Sehat Untuk Negeri, AIA juga telah menjalankan inisiatif lain seperti efisiensi listrik dan bahan bakar, serta digitalisasi dalam operasional perusahaan, kegiatan penanaman pohon untuk setiap polis nasabah baru, dan konsiderasi aspek ESG dalam penilaian portofolio investasi," ungkapnya.
Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy mengatakan, dengan ePolicy seluruh informasi polis kini dihadirkan dalam bentuk digital. Langkah ini dijalankan untuk mengurangi penggunaan kertas dalam operasional perusahaan. Nasabah dapat melihat dan mengunduh ePolicy dengan mudah melalui aplikasi Tanya Anya atau Customer Care Line AIA.
"Kehadiran ePolicy menjadi langkah nyata AIA untuk memastikan praktik bisnis dan operasional kami sesuai dengan nilai keberlanjutan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen AIA untuk mendukung dan sejalan dengan target AIA Group dalam mencapai emisi Net Zero pada 2050," kata dia dalam pernyataannya, Kamis (25/4/2024).
Lihat Foto: Peluncuran Program AIA Altitude untuk Nasabah Premium
Hadirnya ePolicy disebut memberikan lebih banyak manfaat bagi nasabah, mulai dari akses yang mudah, pengiriman polis yang cepat, enkripsi data secara digital. Layanan ini juga membuka kesempatan untuk nasabah berkontribusi menjaga alam, karena semakin sedikit kertas yang digunakan, semakin kecil dampak buruk terhadap lingkungan.
"Kehadiran ePolicy atau buku polis digital juga telah diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perjanjian sah secara hukum, memberikan jaminan kepada nasabah untuk melakukan klaim asuransi tanpa kekhawatiran. ePolicy memberikan solusi praktis bagi nasabah," ujar dia.
Satyamoorthy menyebut, ePolicy merupakan bagian dari program AIA Sehat Untuk Negeri, yakni menjalankan bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam mewujudkan Net Zero Emission 2050. Melalui program ini, AIA berkomitmen untuk menjaga alam, mendorong kemajuan dan kesetaraan sosial, serta menjaga tata kelola perusahaan yang baik.
"Dalam program AIA Sehat Untuk Negeri, AIA juga telah menjalankan inisiatif lain seperti efisiensi listrik dan bahan bakar, serta digitalisasi dalam operasional perusahaan, kegiatan penanaman pohon untuk setiap polis nasabah baru, dan konsiderasi aspek ESG dalam penilaian portofolio investasi," ungkapnya.
(nng)