Jualan Rokok Ngebul, HM Sampoerna Kantongi Laba Bersih Rp2,2 Triliun

Jum'at, 26 April 2024 - 10:06 WIB
loading...
Jualan Rokok Ngebul,...
HM Sampoerna melaporkan peningkatan kinerja dari penjualan rokok di Kuartal I-2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan laba bersih senilai Rp2,24 triliun di kuartal I-2024. Realisasi itu tumbuh 4,02% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp2,16 triliun.

Kinerja ini membut laba bersih per saham dasar HMSP masih tetap stagnan secara tahunan di Rp19 per saham. Penguatan laba tak terlepas dari kinerja pendapatan usaha yang tumbuh 7,94% yoy menjadi Rp29,10 triliun. Pasar domestik masih menjadi tulang punggung perusahaan dengan penjualan mencapai Rp28,80 triliun, disusul ekspor yang menyerap Rp301,19 miliar.



Secara segmentasi, produk sigaret kretek mesin mendominasi di pasar lokal seilai Rp17,28 triliun, disusul sigaret kretek tangan mencapai Rp9,10 triliun, dan sigaret putih mesin menembus Rp1,86 miliar. Perseroan juga mencatatkan penjualan sigaret putih tangan sebanyak Rp217,61 miliar, disusul pendapatan lainnya menembus Rp335,31 triliun, demikian mengutip laporan keuangan HMSP, Jumat (26/4/2024)

Beban pokok perseroan membengkak mengikuti penambahan penjualan, yang sebagian besar merupakan pita cukai senilai Rp17,20 triliun. Sementara biaya produksi hanya sebesar Rp4,6 triliun, sehingga total beban pokok penjualan rokok mencapai Rp24,34 triliun.

Lihat Foto: PT HM Sampoerna Tbk. Masuk dalam 100 Perusahaan Terbesar Fortune Indonesia

Namun demikian, HMSP mampu memangkas ongkos penjualan tipis menjadi Rp1,49 triliun, dari semula Rp1,58 triliun. Dari sisi neraca per 31 Maret 2024, aset HMSP tumbuh tipis menjadi Rp55,8 triliun. Ini sejalan dengan penambahan modal atau ekuitas 7,58% ytd menjadi Rp32,13 triliun, sementara utang atau liabilitas turun 7% ytd menjadi Rp23,66 triliun.

Hingga akhir Maret 2024, HMSP menggenggam kas dan setara kas senilai Rp5,09 triliun, naik hampir Rp2,5 triliun dari awal tahun akibat kenaikan pemasukan operasional hingga pembayaran kembali pinjaman dari entitas relasi.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)