Rhenald Kasali: Krisis Merupakan Energi Besar untuk Transformasi

Selasa, 18 Agustus 2020 - 11:51 WIB
loading...
Rhenald Kasali: Krisis...
Karena krisis, lanjut Profesor Rhenald Kasali, pada dasarnya merupakan energi besar diberikan Tuhan kepada manusia untuk transformasi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pakar manajemen bisnis Universitas Indonesia Profesor Rhenald Kasali menilai, saat ini berbagai dunia usaha sudah melakukan transformasi. Transformasi tersebut sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan merupakan solusi agar bisa bertahan dan bahkan lebih kuat saat menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19.

Pada pidato kenegaraan, 14 Agustus 2020, Jokowi memang berpesan bahwa krisis seharusnya menjadi momentum untuk bertransformasi. Transformasi tidak hanya diarahkan pada sektor kesehatan, tetapi juga pendidikan, ekonomi, hukum, pemerintahan, dan sebagainya. Transformasi tidak hanya pada program, tetapi juga cara kerja yang efisien, fleksibel dengan memprioritaskan pendekatan teknologi.

“Dengan demikian, semangat transformasi dunia usaha pun sejalan dengan pesan Presiden. Berbagai tansformasi digital, misalnya, merupakan jawaban, mengapa inflasi tetap rendah meski kita berada dalam krisis,” kata Rhenald di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

(Baca Juga: Agustus 2020, Harga Batu Bara Acuan Turun 3,49% Jadi US50,34 )

Seperti pesan Presiden, krisis memang menjadi momentum untuk bertransformasi. Karena krisis, lanjut Rhenald, pada dasarnya merupakan energi besar diberikan Tuhan kepada manusia untuk transformasi. “Itu energi besar. Ada yang melihat sebagai ancaman, ada yang memanfaatkan dengan perlawanan, menghujat, membangun gerakan perlawanan, dan sebagainya. Tetapi, ada sebagian yang menggunakan sebagai energi perubahan,” jelas Rhenald.

Perubahan tersebut dapat dilihat, ketika ketika berbagai sektor sudah beralih pada penggunaan pendekatan online atau digital. Bahkan dalam dunia medis, praktik dokter pun sekarang sudah bisa melakukan telemedivid. Sedangkan pada dunia usaha, adalah maraknya toko online, yang berkontribusi pula agar produksi rumah tangga ikut berjalan.

“Itu semua adalah transformasi, termasuk penggunaan kekuatan digital. Kalau ada perusahaan besar tidak bertransformasi, nanti pada setiap krisis pasti akan ada merger dan akuisisi karena tidak kuat dengan kondisi keuangannya dan struktur biaya yang menjadi mahal,” jelasnya.

Salah satu contoh, terkait dengan transformasi yang dilakukan PT Gunung Raja Paksi Tbk. Rhenald setuju bahwa transformasi produsen baja nasional tersebut sangat krusial dan membuat perusahaan menjadi lebih sustain.

Bukan hanya ketika perusahaan tersebut memutuskan untuk dikelola lebih profesional, setelah sekitar 50 tahun menjadi perusahaan keluarga. Tetapi, juga saat PT GRP dikelola lebih transparan dan akuntabel setelah initial public offering (IPO) pada September 2019, serta transformasi digital setelah menggandeng IBM dan SAP Indonesia.

(Baca Juga: Awas, Sanksi Luhut Mengancam Perusahaan Nakal Tak Patuh Harga Patokan Biji Nikel )

“Dikelola secara profesional akan membuat perusahaan lebih sustain dan lebih berjangka panjang. Ini berbeda jika perusahaan dikelola secara keluarga, karena emosi sumberdaya yang terbatas. Dan yang pasti, transformasi perusahaan baja tersebut juga sejalan dengan pesan Presiden untuk keluar dari krisis,” jelas Rhenald.

PT GRP Tbk memang gencar melakukan transformasi. Transformasi dilakukan, untuk mempertahankan posisi PT GRP Tbk sebagai produsen baja kelas dunia dan sebagai yang terdepan di industri ini. Anak perusahaan Gunung Steel Group tersebut, saat ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun atau sekitar 12 persen dari kapasitas produksi baja nasional.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Bos PTBA Cemas Bakal Ganggu Ekspor Batu Bara
Pasar Batu Bara Masih...
Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak Penjualan Rp596,2 Miliar
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
TBS Energi Tuntaskan...
TBS Energi Tuntaskan Divestasi PLTU Batu Bara di Minahasa Utara
Resmi, HBA Jadi Acuan...
Resmi, HBA Jadi Acuan Ekspor Batu Bara Berlaku Mulai 1 Maret 2025
Gunakan HBA, ESDM Pastikan...
Gunakan HBA, ESDM Pastikan Harga Batu Bara Ekspor Lebih Stabil
Belajar Usaha, Jakmall...
Belajar Usaha, Jakmall Tawarkan Mulai Bisnis Online dengan Sistem Otomatis
Rights Issue Kantongi...
Rights Issue Kantongi Restu OJK, IATA Target Himpun Dana Segar Rp1,27 Triliun
Rekomendasi
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez Sindir Rekor Tak Terkalahkan Floyd Mayweather Jr: Dia Seharusnya Kalah Lawan Oscar De La Hoya
Menjaga Relevansi Bisnis...
Menjaga Relevansi Bisnis di Era Dinamis lewat Conference
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
Berita Terkini
Proaktif Dalam Pelayanan...
Proaktif Dalam Pelayanan Haji, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
11 menit yang lalu
Harga Emas Malas Bergerak...
Harga Emas Malas Bergerak Dibanderol Rp1.896.000/Gram, Berikut Rincian Lengkapnya
1 jam yang lalu
Tetangga Indonesia Menolak...
Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS
2 jam yang lalu
China Setop Ekspor Logam...
China Setop Ekspor Logam Tanah Jarang dan Mineral Kritis Gegara Tarif Baru Trump
4 jam yang lalu
Potensi Panas Bumi Indonesia...
Potensi Panas Bumi Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, Penopang Transisi Energi
11 jam yang lalu
Awas! Tarif Baru Trump...
Awas! Tarif Baru Trump Bisa Mengancam Penerimaan Pajak
12 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved