Iwapi Minta Bunga KUR Bisa Lebih Rendah

Senin, 21 Januari 2019 - 06:06 WIB
Iwapi Minta Bunga KUR Bisa Lebih Rendah
Iwapi Minta Bunga KUR Bisa Lebih Rendah
A A A
DEPOK - Kaum perempuan Indonesia, saat ini banyak berperan dalam perkembangan dunia usaha. Tidak sedikit dari kegiatan pengusaha perempuan Indonesia yang mendunia. Namun, dibalik berkembangnya dunia usaha perempuan di republik ini, masih ada kendala besar: suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang masih di atas 5%.

Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), Nita Yudi, mengeluhkan tingginya suku bunga KUR. "Di Thailand, pengusaha perempuan mendapat dukungan dari pemerintah dengan dikasih bunga 2,5% per tahun. Kami berharap pemerintah kita juga bisa menurunkan suku bunga KUR," ujar Nita Yudi di Depok, Jawa Barat, Minggu (20/1/2019).

Saat ini, menurut dia, suku bunga KUR sekitar 7%. Memang angka ini sudah jauh lebih rendah dibanding sebelumnya yang mencapai 21%. Namun, Nita berharap angka ini bisa diturunkan lagi sehingga kemajuan usaha wanita di Indonesia semakin dirasakan.

"Harapan kami tentu bisa lebih rendah lagi. Sehingga usaha yang digeluti wanita Indonesia bisa semakin berkembang," ungkapnya.

Iwapi pun memiliki langkah untuk mengembangkan usaha yang digeluti. Salah satunya dengan menggelar road show dan pameran produk di berbagai daerah. Langkah lain adalah pembekalan dan pelatihan berbasis teknologi sehingga seluruh anggota bisa melek teknologi dan bisa berusaha melalui online.

"Kami sudah bekerjasama dengan beberapai pihak dan melakukan pelatihan berbasis digital. Ini juga untuk mengembangkan usaha para pelaku UMKM dengan basis digital," tambahnya.

Di tempat yang sama, Menteri Ketanagakerjaan, Hanif Dhakiri, mengungkapkan pemerintah telah menentukan sejumlah skema bantuan bagi UMKM. Salah satunya dengan KUR yang diturunkan.

"Dulu KUR itu 21%, sekarang sudah turun sampai 7%. Jenis bantuannya pun macam-macam angkanya, ada yang sampai Rp500 juta, Rp25 juta, terendah ada Rp10 juta," terangnya.

Selain itu, tambah Hanif, pemerintah juga telah memfasilitasi penurunan pajak UMKM dari 1% ke 0,5%, serta peningkatan fasilitas dan peningkatan skill.

"Pemerintah juga telah memberikan bantuan tekhnologi tepat guna dan membuka diri untuk kerjasama dalam kelompok di masyarakat, seperti Iwapi ini. Akan kita sama-sama berdayakan dan mendorong produktifitas pengusaha perempuan," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4915 seconds (0.1#10.140)