OJK Rangkul Pengusaha Muda Demi Dorong KUR Klaster
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap berkolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk mendata pengusaha yang melibatkan ribuan petani dan peternak sehingga mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster. Ini berlaku tidak hanya yang sudah ada, tapi juga bagi pelaku yang berpotensi kedepannya.
Ketua DK OJK Wimboh Santoso menjelaskan program pembiayaan klaster dapat memperjelas rantai bisnis. Sehingga, petani dan peternak lebih mudah mendapatkan kredit dari perbankan.
"Upaya untuk membangun skala usaha yang lebih besar melalui klaster-klaster ekonomi masyarakat menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan kredit yang juga akan mengungkit demand segmen korporasi," kata Wimboh di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga: Bidik 6.500 Pelaku Parekraf Tersertifikasi CHSE, Sandiaga Rangkul Dunia Usaha
Dia mengaku siap menjadi fasilitator pertemuan dengan para bankir, bahkan akan melibatkan gubernur. "Ini sebagai dukungan dari regulator dalam menggairahkan potensi ekonomi daerah melalui pengusaha muda," katanya.
OJK sebelumnya telah mengembangkan proyek percontohan untuk program KUR klaster yang sudah berjalan di Desa Karang Sari, di Sumatera Selatan. Ini juga akan diperluas ke beberapa daerah seperti di Desa Sendang Biru, Jawa Timur dan Desa Tempuran, Lampung.
"Proyek ini berfokus membentuk ekosistem KUR (hulu-hilir) mulai dari calon debitur (kelompok tani/poktan); Bank penyalur KUR; serta Bumdes yang berperan selaku lembaga linkage, dan offtaker," tambahnya.
OJK sengaja melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus Hipmi demi mendengar langsung kondisi sektor usaha dan mendiskusikan berbagai upaya yang bisa dilakukan bersama guna membangkitkan sektor usaha dan memulihkan perekonomian nasional.
"Sektor usaha menjadi kunci upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi ini. Jadi penting bagi OJK mendapatkan masukan apa yang bisa dilakukan oleh sektor keuangan dalam mendorong mereka kembali menggerakkan perekonomian," kata Wimboh.
Dalam kesempatan itu, Wimboh juga menjelaskan berbagai kebijakan yang telah dilakukan sejak awal masa pandemi untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan membantu sektor usaha tetap bertahan seperti dengan kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan.
Kepada pengurus Hipmi yang kebanyakan bergerak di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan itu, Wimboh juga menjelaskan strategi pengembangan sektor pertanian antara lain dengan mengintegrasikan klaster komoditas pertanian basis produksi pertanian dengan akses pasar melalui ekosistem-ekosistem daerah, dan mengadopsi teknologi di sektor pertanian melalui pengembangan start-up di bidang pertanian.
Ketua DK OJK Wimboh Santoso menjelaskan program pembiayaan klaster dapat memperjelas rantai bisnis. Sehingga, petani dan peternak lebih mudah mendapatkan kredit dari perbankan.
"Upaya untuk membangun skala usaha yang lebih besar melalui klaster-klaster ekonomi masyarakat menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan kredit yang juga akan mengungkit demand segmen korporasi," kata Wimboh di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga: Bidik 6.500 Pelaku Parekraf Tersertifikasi CHSE, Sandiaga Rangkul Dunia Usaha
Dia mengaku siap menjadi fasilitator pertemuan dengan para bankir, bahkan akan melibatkan gubernur. "Ini sebagai dukungan dari regulator dalam menggairahkan potensi ekonomi daerah melalui pengusaha muda," katanya.
OJK sebelumnya telah mengembangkan proyek percontohan untuk program KUR klaster yang sudah berjalan di Desa Karang Sari, di Sumatera Selatan. Ini juga akan diperluas ke beberapa daerah seperti di Desa Sendang Biru, Jawa Timur dan Desa Tempuran, Lampung.
"Proyek ini berfokus membentuk ekosistem KUR (hulu-hilir) mulai dari calon debitur (kelompok tani/poktan); Bank penyalur KUR; serta Bumdes yang berperan selaku lembaga linkage, dan offtaker," tambahnya.
OJK sengaja melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus Hipmi demi mendengar langsung kondisi sektor usaha dan mendiskusikan berbagai upaya yang bisa dilakukan bersama guna membangkitkan sektor usaha dan memulihkan perekonomian nasional.
"Sektor usaha menjadi kunci upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi ini. Jadi penting bagi OJK mendapatkan masukan apa yang bisa dilakukan oleh sektor keuangan dalam mendorong mereka kembali menggerakkan perekonomian," kata Wimboh.
Dalam kesempatan itu, Wimboh juga menjelaskan berbagai kebijakan yang telah dilakukan sejak awal masa pandemi untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan membantu sektor usaha tetap bertahan seperti dengan kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan.
Kepada pengurus Hipmi yang kebanyakan bergerak di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan itu, Wimboh juga menjelaskan strategi pengembangan sektor pertanian antara lain dengan mengintegrasikan klaster komoditas pertanian basis produksi pertanian dengan akses pasar melalui ekosistem-ekosistem daerah, dan mengadopsi teknologi di sektor pertanian melalui pengembangan start-up di bidang pertanian.
(fai)