4 Alasan Penting Perempuan Harus Bisa Mengatur Keuangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Investasi memainkan peran kunci dalam strategi pengelolaan keuangan terutama bagi perempuan yang mengusahakan kemandirian finansial. Direktur PT Insight Investments Management (Insight Investments Management) Ria Meristika Warganda menyampaikan bahwa perempuan bukan hanya menjadi seorang menteri keuangan, tapi juga sebagai guru pertama bagi anak dalam hal pengelolaan keuangan.
"Tidak sedikit juga yang bekerja membantu perekonomian keluarga. Jadi dapat dikatakan bahwa kita sebagai perempuan punya multi peran yang mengharuskan kita semestinya mampu mengelola keuangan dengan baik," tutur Ria, Senin (6/5/2024).
Namun dia menilai masih adanya kesenjangan antara investor laki-laki dan perempuan di pasar modal. Sehingga penting bagi perempuan untuk lebih paham dengan investasi. "Investasi bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga tentang menciptakan keamanan finansial jangka panjang dan memberikan kontrol atas keuangan pribadi ataupun keluarga," terang dia.
Lebih lanjut, Ria menjelaskan setidaknya terdapat 3 langkah guna mencapai kemandirian finansial melalui investasi, di antaranya, pertama adalah mencari investasi yang mengalahkan inflasi.
"Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Investasi membantu melawan efek inflasi yang menyebabkan nilai uang mengalami penurunan seiring waktu. Dengan berinvestasi, perempuan dapat mengembangkan kekayaannya agar tetap relevan dalam menghadapi biaya hidup yang terus meningkat," jelas Ria.
Baca Juga: Hadiri UN Tourism, Angela Tanoesoedibjo Ungkap Peluang Besar Perempuan di Sektor Pariwisata
Ria mengatakan penting untuk lebih cermat dalam memilih produk investasi yang mampu mengalahkan tingginya tingkat inflasi. Pastikan bahwa produk investasi yang akan kita pilih memiliki track record kinerja yang terbukti mengalahkan inflasi, Sebagai contoh, Insight Investments Management misalnya, memiliki produk Reksa Dana Pasar Uang I-Money yang memiliki kinerja historis di angka 5,55 persen.
"Ini sifatnya mengalahkan inflasi karena merujuk dari data Infovesta, rata-rata inflasi di Indonesia 1 tahun terakhir, yakni Maret 2023 hingga Maret 2024 adalah 3,22 persen, selain itu investasi dengan reksa dana pasar uang juga memiliki tingkat likuiditas yang relatif tinggi, karena mudah dicairkan setiap saat tanpa merasa terlalu khawatir terhadap fluktuasi nilai investasi yang kita punya," kata dia.
Kemudian, kata Ria, langkah kedua dan ketiga dalam mencapai kemandirian finansial adalah melalui investasi secara berkala dan konsisten serta perlunya memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Langkah kedua adalah investasi berkala dan konsisten. Ini dilakukan untuk melatih konsistensi dalam membangun aset dan mengamankan kestabilan finansial di masa depan. Kemudian langkah ketiga adalah pastikan kita memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko.
"Setiap jenis investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda maka penting untuk memilih jenis investasi yang sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan finansial kita, apakah itu jangka pendek, menengah atau panjang," tutur Ria.
Dia mengatakan semakin banyak perempuan yang terlibat dalam dunia investasi, semakin besar pula potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam komunitas dan ekonomi secara luas. Lebih lanjut, perempuan memegang kendali penting dalam pengelolaan keuangan baik untuk pribadi maupun keluarga.
Setidaknya terdapat 4 alasan mendasar mengapa pengelolaan keuangan yang baik harus dipahami dan dijalankan oleh perempuan. Pertama, membangun Kemandirian keuangan bisa menjadikan perempuan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi keuangan yang mungkin terjadi dalam kehidupannya.
Kedua, mendukung Stabilitas dan Kesejahteraan Keluarga. Karena perempuan perlu mengatur keuangan untuk dirinya dan keluarga maka keterampilan pengelolaan keuangan yang baik diharapkan dapat mendukung stabilitas dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Termasuk memastikan agar tujuan-tujuan keuangan keluarga dapat tercapai, misalnya untuk biaya pendidikan, biaya pensiun, umroh/naik haji, dan lain sebagainya. Ketiga, mengatasi Kesenjangan Gender. Perlu diketahui, berdasarkan data OJK pada tahun 2022, untuk pertama kalinya indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki 49,05 persen.
Menurut Ria, indeks literasi finansial perempuan yang tinggi dibandingkan pria tentu perlu diapresiasi, namun juga harus ditingkatkan. Hal ini mengingat berdasarkan data KSEI per Maret 2024, Investor pasar modal Indonesia lebih didominasi laki-laki dengan proporsi 62,2 persen, sementara, perempuan ada di angka 37,8 persen.
Keempat, pengelolaan keuangan yang baik bisa menciptakan keseimbangan hidup dan karir. "Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kita dapat mengelola waktu dan sumber daya dengan lebih efisien, memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang penting dalam kehidupan, termasuk mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier," jelas Ria.
"Tidak sedikit juga yang bekerja membantu perekonomian keluarga. Jadi dapat dikatakan bahwa kita sebagai perempuan punya multi peran yang mengharuskan kita semestinya mampu mengelola keuangan dengan baik," tutur Ria, Senin (6/5/2024).
Namun dia menilai masih adanya kesenjangan antara investor laki-laki dan perempuan di pasar modal. Sehingga penting bagi perempuan untuk lebih paham dengan investasi. "Investasi bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga tentang menciptakan keamanan finansial jangka panjang dan memberikan kontrol atas keuangan pribadi ataupun keluarga," terang dia.
Lebih lanjut, Ria menjelaskan setidaknya terdapat 3 langkah guna mencapai kemandirian finansial melalui investasi, di antaranya, pertama adalah mencari investasi yang mengalahkan inflasi.
"Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Investasi membantu melawan efek inflasi yang menyebabkan nilai uang mengalami penurunan seiring waktu. Dengan berinvestasi, perempuan dapat mengembangkan kekayaannya agar tetap relevan dalam menghadapi biaya hidup yang terus meningkat," jelas Ria.
Baca Juga: Hadiri UN Tourism, Angela Tanoesoedibjo Ungkap Peluang Besar Perempuan di Sektor Pariwisata
Ria mengatakan penting untuk lebih cermat dalam memilih produk investasi yang mampu mengalahkan tingginya tingkat inflasi. Pastikan bahwa produk investasi yang akan kita pilih memiliki track record kinerja yang terbukti mengalahkan inflasi, Sebagai contoh, Insight Investments Management misalnya, memiliki produk Reksa Dana Pasar Uang I-Money yang memiliki kinerja historis di angka 5,55 persen.
"Ini sifatnya mengalahkan inflasi karena merujuk dari data Infovesta, rata-rata inflasi di Indonesia 1 tahun terakhir, yakni Maret 2023 hingga Maret 2024 adalah 3,22 persen, selain itu investasi dengan reksa dana pasar uang juga memiliki tingkat likuiditas yang relatif tinggi, karena mudah dicairkan setiap saat tanpa merasa terlalu khawatir terhadap fluktuasi nilai investasi yang kita punya," kata dia.
Kemudian, kata Ria, langkah kedua dan ketiga dalam mencapai kemandirian finansial adalah melalui investasi secara berkala dan konsisten serta perlunya memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Langkah kedua adalah investasi berkala dan konsisten. Ini dilakukan untuk melatih konsistensi dalam membangun aset dan mengamankan kestabilan finansial di masa depan. Kemudian langkah ketiga adalah pastikan kita memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko.
"Setiap jenis investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda maka penting untuk memilih jenis investasi yang sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan finansial kita, apakah itu jangka pendek, menengah atau panjang," tutur Ria.
Dia mengatakan semakin banyak perempuan yang terlibat dalam dunia investasi, semakin besar pula potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam komunitas dan ekonomi secara luas. Lebih lanjut, perempuan memegang kendali penting dalam pengelolaan keuangan baik untuk pribadi maupun keluarga.
Setidaknya terdapat 4 alasan mendasar mengapa pengelolaan keuangan yang baik harus dipahami dan dijalankan oleh perempuan. Pertama, membangun Kemandirian keuangan bisa menjadikan perempuan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi keuangan yang mungkin terjadi dalam kehidupannya.
Kedua, mendukung Stabilitas dan Kesejahteraan Keluarga. Karena perempuan perlu mengatur keuangan untuk dirinya dan keluarga maka keterampilan pengelolaan keuangan yang baik diharapkan dapat mendukung stabilitas dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Termasuk memastikan agar tujuan-tujuan keuangan keluarga dapat tercapai, misalnya untuk biaya pendidikan, biaya pensiun, umroh/naik haji, dan lain sebagainya. Ketiga, mengatasi Kesenjangan Gender. Perlu diketahui, berdasarkan data OJK pada tahun 2022, untuk pertama kalinya indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki 49,05 persen.
Menurut Ria, indeks literasi finansial perempuan yang tinggi dibandingkan pria tentu perlu diapresiasi, namun juga harus ditingkatkan. Hal ini mengingat berdasarkan data KSEI per Maret 2024, Investor pasar modal Indonesia lebih didominasi laki-laki dengan proporsi 62,2 persen, sementara, perempuan ada di angka 37,8 persen.
Keempat, pengelolaan keuangan yang baik bisa menciptakan keseimbangan hidup dan karir. "Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kita dapat mengelola waktu dan sumber daya dengan lebih efisien, memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang penting dalam kehidupan, termasuk mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier," jelas Ria.
(nng)