Hadapi Tantangan IHT 2024, Produsen Minak Djinggo Fokus Inovasi Produk

Selasa, 07 Mei 2024 - 20:37 WIB
loading...
Hadapi Tantangan IHT 2024, Produsen Minak Djinggo Fokus Inovasi Produk
Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata mengatakan, meski pasar IHT 2024 diproyeksi menghadapi tantangan dan perubahan baik dari segi regulasi, kenaikan cukai, maupun dinamika pasar, pihaknya berkomitmen terus berusaha. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Nojorono Tobacco International (Nojorono Kudus) tetap optimistis pada pasar Industri Hasil Tembakau (IHT) di Tanah Air. Produsen rokok Clasmild dan Minak Djinggo itu berupaya terus melakukan inovasi, sehingga produk-produk yang dihasilkan dapat diterima pasar.



Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata mengatakan, meski secara keseluruhan pasar IHT 2024 diproyeksikan menghadapi tantangan dan perubahan baik dari segi regulasi, kenaikan cukai, maupun dinamika pasar, pihaknya berkomitmen terus berusaha menggairahkan industri dengan mengedepankan prinsip berbakti pada negeri.

"Kami tetap melihat adanya peluang pertumbuhan dan ekspansi. Nojorono Kudus tetap akan melakukan inovasi produk dalam beberapa kategori sigaret, terutama untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang mengikuti selera juga kebutuhan pasar di pertengahan tahun 2024," kata Arief dalam Bowling Day Bareng Nojorono di Jakarta, Selasa (7/5/2024).



Arief mengungkapkan, agar tetap diterima pasar, Nojorono melakukan inovasi produk-produk andalannya tanpa mengurangi kualitas. "Kayak Clasmild itu kan sudah mahal, kami punya produk-produk di bawahnya yang harganya terjangkau. Minak Djinggo juga sudah terlalu lama, sekarang kita punya Minak Djinggo baru, namanya Minak Djinggo Herba, harganya lebih terjangkau lagi. Nggak mengurangi kualitas, beda rasa saja," katanya.

Sebagai perusahaan yang telah berusia 90 tahun, kata Arief, Nojorono siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) yang merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi dampak buruk merokok bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan penerimaan negara.

Menurutnya, penyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata. Hanya, kenaikan cukai yang lebih rendah terjadi pada kategori SKT, didasarkan pada pertimbangan bahwa SKT masuk dalam sektor padat karya.

"Kami optimis bahwa melalui langkah-langkah strategis, perseroan akan tetap dapat berkontribusi memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan tanggung jawab sosial yang selama ini kita pegang teguh," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1101 seconds (0.1#10.140)