Harga Minyak Jatuh Karena Perlambatan Ekonomi Global

Jum'at, 08 Februari 2019 - 11:32 WIB
Harga Minyak Jatuh Karena...
Harga Minyak Jatuh Karena Perlambatan Ekonomi Global
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Jumat (8/2/2019), disebabkan oleh perlambatan ekonomi global. Dan sejauh ini pemotongan pasokan minyak yang dipimpin oleh OPEC serta sanksi Amerika Serikat terhadap Venezuela, belum memberikan dukungan besar bagi harga minyak.

Melansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka, West Texas Intermediate (WTI) turun 44 sen atau 0,8% menjadi USD52,20 per barel. Begitu pula harga minyak mentah Brent International yang berkurang 44 sen atau 0,7% menjadi USD61,19 per barel.

Pasar minyak telah terbebani oleh pasar keuangan, disebabkan perselisihan dagang antara AS dengan China yang belum terselesaikan, sehingga telah merusak prospek pertumbuhan ekonomi global.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak berencana untuk bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum batas waktu 1 Maret yang ditetapkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

Jika tidak ada kesepakatan antara dua ekonomi terbesar di dunia, Trump mengancam untuk menaikkan tarif AS atas impor produk China. Pembicaraan lanjutan dijadwalkan digelar minggu depan di Beijing.

"Harga minyak mentah kembali ke posisi terendah dalam seminggu karena prospek pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat. Hal ini bisa memberi alasan untuk kembali meningkatkan persediaan," kata Edward Moya, analis pasar di pialang berjangka Oanda di Singapura.

Selain konflik dagang AS-China, kekhawatiran perlambatan ekonomi global juga diumumkan oleh Komisi Eropa yang memangkas pertumbuhan ekonomi Zona Euro. Komisi mengatakan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa tahun ini akan melambat menjadi 1,3% dari 1,9% pada 2018.

Meskipun demikian, para pedagang ingin kejatuhan harga minyak tidak terlalu dalam. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terus memperketat pasar demi menopang harga. Arab Saudi, negara pengekspor minyak mentah terbesar di dunia, memangkas produksinya pada Januari sekitar 400.000 barel per hari (bph) menjadi 10,24 juta barel per hari, menurut sumber OPEC.

Itu menempatkan produksi minyak mentah Saudi hampir 1,7 juta barel per hari lebih rendah di bawah Amerika Serikat, yang telah menghasilkan sekitar 11,9 juta barel per hari pada akhir 2018 dan awal 2019. Produksi minyak mentah AS naik lebih dari 2 juta barel per hari dari tahun sebelumnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7332 seconds (0.1#10.140)