Tim ACI Apresiasi Komitmen Bandara Soekarno-Hatta Terhadap Aspek Keselamatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Airport Council International (ACI), lembaga yang membawahi bandara-bandara di dunia telah menyelesaikan evaluasi dan penilaian terhadap aspek keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta dalam program Airport Excellence (APEX) in Safety pada 13-17 Mei 2024.
Program APEX in Safety di Bandara Soekarno-Hatta ini dilakukan oleh tim ACI yang terdiri dari 7 orang, yakni Owen Ryan (ACI World), Gozel Serikbayeva (Almaty International Airport), Emilie Coureau (Dubai Airports), Davy Maddick-Semal IAP, MRAeS (Riyadh Airports), Sanjay Kumar (Delhi International Airports), Muhammad Hidayat Bin Ismail (Malaysia Airports), dan Ozan Karakis IAP (iGA Istanbul Airports).
Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan evaluasi dan penilaian dilakukan terhadap 8 titik. Titik-titik itu adalah runway, taxiway dan apron.
Kemudian, Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF), Apron Management/Apron Operation, Maintenance Procedures & Practice, Safety & Operational Training, Construction Project, Safety Management System (SMS), Aerodrome Manual & Airport Emergency Plan (AEP), serta Wildlife.
“Program APEX in Safety merupakan salah satu upaya kami untuk selalu memastikan adanya peningkatan standar keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta, serta untuk selalu mengkampanyekan budaya keselamatan di industri aviasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada,” tutur Agus Haryadi.
Dia menambahkan, Tim ACI mengapresiasi di sejumlah titik.
“Tim ACI memberikan apresiasi di sejumlah titik terkait aspek keselamatan. Tentunya kami juga akan terus meningkatkan standar keselamatan, keamanan dan operasional di Bandara Soekarno-Hatta ke depannya,” ujarnya.
Apresiasi yang diberikan oleh Tim ACI antara lain komitmen dari jajaran manajemen untuk keselamatan dan operasional penerbangan, kompetensi personel yang memenuhi standar, serta adanya fasilitas dengan teknologi terkini, seperti Airport Operation Control Center (AOCC).
Di samping itu, tim ACI memberikan apresiasi kepada personel Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki program kampanye keselamatan bagi seluruh stakeholder di bandara.
Adapun kemampuan dan keahlian personel Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) juga mendapat apresiasi dari tim ACI. Seperti diketahui, unit ARFF merupakan salah satu elemen terpenting dalam aspek keselamatan suatu bandara.
Sementara itu, catatan dari Tim ACI berdasarkan program APEX in Safety yang dijalankan antara lain terkait penambahan infrastruktur pendukung di sisi udara, pelatihan bagi personel guna peningkatan kemampuan secara berkelanjutan, serta penyempurnaan prosedur.
Tim ACI yang menjalankan APEX in Safety di Bandara Soekarno-Hatta akan menyampaikan laporan lengkap dan detail kepada ACI. Kemudian, ACI akan menyampaikan rekomendasi kepada Bandara Soekarno-Hatta.
Agus mengatakan, setelah mendapat rekomendasi dari ACI, pihaknya akan mengimplementasikan rekomendasi tersebut.
“Setelah mendapat rekomendasi dari ACI, Bandara Soekarno-Hatta akan mempertimbangkan untuk mengimplementasi rekomendasi tersebut sesuai dengan prioritas dan kebutuhan organisi. Yang jelas, kami ingin secara berkelanjutan meningkatkan standar keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Agus Haryadi.
Program APEX in Safety di Bandara Soekarno-Hatta ini dilakukan oleh tim ACI yang terdiri dari 7 orang, yakni Owen Ryan (ACI World), Gozel Serikbayeva (Almaty International Airport), Emilie Coureau (Dubai Airports), Davy Maddick-Semal IAP, MRAeS (Riyadh Airports), Sanjay Kumar (Delhi International Airports), Muhammad Hidayat Bin Ismail (Malaysia Airports), dan Ozan Karakis IAP (iGA Istanbul Airports).
Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan evaluasi dan penilaian dilakukan terhadap 8 titik. Titik-titik itu adalah runway, taxiway dan apron.
Kemudian, Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF), Apron Management/Apron Operation, Maintenance Procedures & Practice, Safety & Operational Training, Construction Project, Safety Management System (SMS), Aerodrome Manual & Airport Emergency Plan (AEP), serta Wildlife.
“Program APEX in Safety merupakan salah satu upaya kami untuk selalu memastikan adanya peningkatan standar keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta, serta untuk selalu mengkampanyekan budaya keselamatan di industri aviasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada,” tutur Agus Haryadi.
Dia menambahkan, Tim ACI mengapresiasi di sejumlah titik.
“Tim ACI memberikan apresiasi di sejumlah titik terkait aspek keselamatan. Tentunya kami juga akan terus meningkatkan standar keselamatan, keamanan dan operasional di Bandara Soekarno-Hatta ke depannya,” ujarnya.
Apresiasi yang diberikan oleh Tim ACI antara lain komitmen dari jajaran manajemen untuk keselamatan dan operasional penerbangan, kompetensi personel yang memenuhi standar, serta adanya fasilitas dengan teknologi terkini, seperti Airport Operation Control Center (AOCC).
Di samping itu, tim ACI memberikan apresiasi kepada personel Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki program kampanye keselamatan bagi seluruh stakeholder di bandara.
Adapun kemampuan dan keahlian personel Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) juga mendapat apresiasi dari tim ACI. Seperti diketahui, unit ARFF merupakan salah satu elemen terpenting dalam aspek keselamatan suatu bandara.
Sementara itu, catatan dari Tim ACI berdasarkan program APEX in Safety yang dijalankan antara lain terkait penambahan infrastruktur pendukung di sisi udara, pelatihan bagi personel guna peningkatan kemampuan secara berkelanjutan, serta penyempurnaan prosedur.
Tim ACI yang menjalankan APEX in Safety di Bandara Soekarno-Hatta akan menyampaikan laporan lengkap dan detail kepada ACI. Kemudian, ACI akan menyampaikan rekomendasi kepada Bandara Soekarno-Hatta.
Agus mengatakan, setelah mendapat rekomendasi dari ACI, pihaknya akan mengimplementasikan rekomendasi tersebut.
“Setelah mendapat rekomendasi dari ACI, Bandara Soekarno-Hatta akan mempertimbangkan untuk mengimplementasi rekomendasi tersebut sesuai dengan prioritas dan kebutuhan organisi. Yang jelas, kami ingin secara berkelanjutan meningkatkan standar keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Agus Haryadi.
(skr)