Rupiah di Kisaran Rp16.000/USD, Bos BI Perry Warjiyo: Gak Usah Kaget dan Bingung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bakal cenderung stabil di kisaran Rp15.900 hingga Rp16.000 per USD. Menurutnya, hal tersebut seiring dengan perkembangan positif dari dalam dan luar negeri.
"Gak usah kaget gak usah bingung, Rp15.990 Alhamdulillah, yang penting stabil di sekitar Rp16.000 menuju ke 15.900 dan seterusnya," ujar Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
"Dari hari ke hari ya nilai tukar naik-turun, naik-turun, tapi secara keseluruhan Bank Indonesia melihat rupiah stabil dan akan cenderung menguat," imbuhnya.
Menurut Perry, rupiah akan stabil dan cenderung menguat karena empat faktor pendukung. "Satu kembali masuknya aliran portofolio asing, yang kedua menariknya imbal hasil, yang ketiga prospek ekonomi Indonesia yang bagus dibanding emerging market, yang keempat komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," jelas Perry.
Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah secara bulanan pada Mei 2024 (hingga 21 Mei 2024) kembali menguat 1,66% (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49% (ptp). Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah ditutup menguat tipis 3 poin atau 3,50% ke level Rp15.995 setelah sebelumnya turun di level Rp15.998 per dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp15.983 per dolar AS.
"Gak usah kaget gak usah bingung, Rp15.990 Alhamdulillah, yang penting stabil di sekitar Rp16.000 menuju ke 15.900 dan seterusnya," ujar Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
"Dari hari ke hari ya nilai tukar naik-turun, naik-turun, tapi secara keseluruhan Bank Indonesia melihat rupiah stabil dan akan cenderung menguat," imbuhnya.
Menurut Perry, rupiah akan stabil dan cenderung menguat karena empat faktor pendukung. "Satu kembali masuknya aliran portofolio asing, yang kedua menariknya imbal hasil, yang ketiga prospek ekonomi Indonesia yang bagus dibanding emerging market, yang keempat komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," jelas Perry.
Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah secara bulanan pada Mei 2024 (hingga 21 Mei 2024) kembali menguat 1,66% (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49% (ptp). Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah ditutup menguat tipis 3 poin atau 3,50% ke level Rp15.995 setelah sebelumnya turun di level Rp15.998 per dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp15.983 per dolar AS.
(akr)