Elon Musk Berbalik Arah Menentang AS Soal Lonjakan Tarif Impor Mobil Listrik China

Jum'at, 24 Mei 2024 - 17:06 WIB
loading...
Elon Musk Berbalik Arah...
Bos Tesla, Elon Musk menentang kenaikan tarif impor untuk kendaraan listrik China yang diterapkan oleh AS. Komentar Musk bertentangan, dengan pernyataan yang dibuatnya pada Januari lalu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bos Tesla, Elon Musk mengatakan, dirinya menentang kenaikan tarif impor untuk kendaraan listrik China yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Sikap Musk hanya berselang beberapa hari, setelah Presiden AS Joe Biden melipatgandakan pungutan impor pada mobil listrik China.

"Baik Tesla maupun saya tidak meminta tarif ini," kata multi-miliarder itu pada konferensi teknologi di Paris melalui tautan video seperti dilansir BBC.



Komentar Musk bertentangan, dengan pernyataan yang dibuatnya pada Januari lalu bahwa menurutnya, mobil China akan "menghancurkan" pesaing dari negara lain jika tidak ada hambatan perdagangan.



Pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan langkah-langkah terbaru, termasuk tarif 100% untuk EV atau mobil listrik dari China, sebagai respons terhadap kebijakan yang tidak adil dan dimaksudkan untuk melindungi pekerja AS.

"Bahkan, saya terkejut ketika mereka diumumkan. Hal-hal yang menghambat kebebasan perdagangan atau mendistorsi pasar tidak baik," kata Musk pada hari Kamis (23/5) kemarin.

"Tesla bersaing cukup baik di pasar China tanpa tarif dan tanpa dukungan. Saya mendukung tidak ada tarif," tambahnya.

Sementara itu Biden telah mempertahankan sejumlah tarif terhadap produk China yang diperkenalkan oleh pendahulunya Donald Trump, sambil meningkatkan tekanan perdagangan di Beijing.

Pekan lalu, Biden bersumpah untuk tidak membiarkan China "secara tidak adil mengendalikan pasar" untuk kendaraan listrik dan barang-barang penting lainnya, termasuk baterai, chip komputer, dan pasokan medis dasar.

Di sisi lain China mengatakan, menentang kenaikan tarif dan akan mengambil tindakan pembalasan. Minggu ini, China meluncurkan penyelidikan anti-dumping untuk impor plastik yang banyak dari AS, Uni Eropa, Taiwan dan Jepang.

Pengumuman dari Kementerian Perdagangan itu menerangkan, bahwa mereka akan menyelidiki impor polyoxymethylene copolymer - yang digunakan dalam elektronik dan mobil -. Kebijakan tersebut dipandang sebagai sinyal bahwa China akan membalas dalam perselisihan perdagangannya dengan AS dan Eropa.

Pada minggu ini, China juga mengisyaratkan dapat menghambat perdagangan mobil dengan mesin besar yang diimpor dari UE dan AS dengan tarif sebanyak 25%. Kamar Dagang China untuk Uni Eropa mengatakan, telah diberitahu tentang langkah potensial tersebut.

Komisi Eropa (EC), yang mengawasi kebijakan perdagangan UE, telah memberikan tenggat waktu hingga 4 Juli untuk memutuskan apakah akan memberlakukan tindakan terhadap impor EV buatan China.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)