Tekfin Permudah UMKM Mendapatkan Akses Permodalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan teknologi mendorong UMKM untuk memanfaatkan digitilisasi. Apalagi, UMKM membutuhkan produk dan layanan keuangan baru dan inovatif dalam meningkatkan usaha bisnisnya.
"Saat ini perkembangan digitilisasi mendorong pertumbuhan ekonomi baik bisnis maupun ekonomi secara keseluruhan dapat mengalami stagnasi," kata Founder dan CEO FSB Indonesia Aida Sutanto, dikutip di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Dia mengungkapkan banyak UMKM yang memiliki masalah terhadap agunan kredit dalam mendapatkan akses permodalan. Untuk itu peran teknologi finansial sangat penting bagi UMKM. Sebab, Teknologi finansial (tekfin) atau juga dikenal dengan Financial Technology (Fintech) mengkolaborasikan jasa keuangan dengan inovasi teknologi yang terus berkembang.
Adapun, Otoritas Jasa Keuangan mencatat bahwa sebanyak 74% UKM tidak memiliki akses permodalan Sementara itu, hanya 13% UKM yang dilaporkan telah melakukan transformasi digital yang berkelanjutan. "Jadi peran tekfin ini menjembatani UMKM dalam mendapatkan jaminan dalam transaksi pinjaman antara debitur dan kreditur," bebernya.
Dia menambahkan pihaknya sudah banyak mengedukasi mengenai pemanfaatan tekfin. Apalagi, saat ini Indonesia sudah menjadi pasar besar untuk membangun tekfin. "Jadi kami terus mengedukasi tekfin ke dunia UMKM karena memang untuk membantu UMKM naik kelas. Apalagi Indonesia sekarang sudah berbenah untuk kemajuaan teknologi dalam sektor keuangan," jelasnya.
Lebih lanjut, UMKM membutuhkan produk dan layanan keuangan baru dan inovatif. Tentunya, kebijakan Pemerintah Indonesia akan membantu perluasan tekfin.
"Startup juga memainkan peran kritikal dalam pemberdayaan UMKM. Dalam sektor Tekfin khususnya, peran kami di FSB Indonesia ada dua: memfasilitasi akses modal dan mendorong transformasi digital. Karena jumlah pinjaman produktif yang hanya mencapai 29,4% dari total pinjaman di sektor P2P," jelasnya.
"Saat ini perkembangan digitilisasi mendorong pertumbuhan ekonomi baik bisnis maupun ekonomi secara keseluruhan dapat mengalami stagnasi," kata Founder dan CEO FSB Indonesia Aida Sutanto, dikutip di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Dia mengungkapkan banyak UMKM yang memiliki masalah terhadap agunan kredit dalam mendapatkan akses permodalan. Untuk itu peran teknologi finansial sangat penting bagi UMKM. Sebab, Teknologi finansial (tekfin) atau juga dikenal dengan Financial Technology (Fintech) mengkolaborasikan jasa keuangan dengan inovasi teknologi yang terus berkembang.
Adapun, Otoritas Jasa Keuangan mencatat bahwa sebanyak 74% UKM tidak memiliki akses permodalan Sementara itu, hanya 13% UKM yang dilaporkan telah melakukan transformasi digital yang berkelanjutan. "Jadi peran tekfin ini menjembatani UMKM dalam mendapatkan jaminan dalam transaksi pinjaman antara debitur dan kreditur," bebernya.
Dia menambahkan pihaknya sudah banyak mengedukasi mengenai pemanfaatan tekfin. Apalagi, saat ini Indonesia sudah menjadi pasar besar untuk membangun tekfin. "Jadi kami terus mengedukasi tekfin ke dunia UMKM karena memang untuk membantu UMKM naik kelas. Apalagi Indonesia sekarang sudah berbenah untuk kemajuaan teknologi dalam sektor keuangan," jelasnya.
Lebih lanjut, UMKM membutuhkan produk dan layanan keuangan baru dan inovatif. Tentunya, kebijakan Pemerintah Indonesia akan membantu perluasan tekfin.
"Startup juga memainkan peran kritikal dalam pemberdayaan UMKM. Dalam sektor Tekfin khususnya, peran kami di FSB Indonesia ada dua: memfasilitasi akses modal dan mendorong transformasi digital. Karena jumlah pinjaman produktif yang hanya mencapai 29,4% dari total pinjaman di sektor P2P," jelasnya.
(nng)