Wall Street Berakhir Memerah Saat Nasdaq Anjlok 1% Dibebani Saham Teknologi

Jum'at, 31 Mei 2024 - 08:03 WIB
loading...
Wall Street Berakhir...
Wall Street berakhir melemah pada perdagangan, Kamis (30/5) waktu setempat, dengan Nasdaq sempat anjlok lebih dari 1% dan saham teknologi memimpin penurunan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wall Street berakhir melemah pada perdagangan, Kamis (30/5) waktu setempat, dengan Nasdaq sempat anjlok lebih dari 1% dan saham teknologi memimpin penurunan setelah perkiraan Salesforce mengecewakan.



Mengutip Reuters, S&P 500 (.SPX) turun 31,47 poin atau 0,60% hingga ditutup pada level 5.235,48. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) turun 183,50 poin atau 1,08% hingga ditutup ke posisi 16.737,08, dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 330,06 poin atau 0,86% menjadi 38.111,48.

Investor masih mencerna data yang menunjukkan ekonomi tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal pertama. Laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran mingguan naik lebih dari yang diharapkan.



Saham Salesforce (CRM.N) anjlok 19,7%, sehari setelah perusahaan memperkirakan laba dan pendapatan kuartal kedua di bawah estimasi Wall Street karena lemahnya belanja klien pada produk bisnis cloud dan enterprise.

Sektor teknologi S&P 500 (.SPLRCT) anjlok 2,5% dan menjadi penghambat terbesar pada indeks acuan. Sektor layanan komunikasi (.SPLRCL) anjlok 1,1%, sedangkan sektor S&P 500 lainnya berakhir lebih tinggi.

Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan ekonomi tumbuh lebih lambat pada kuartal pertama dibandingkan perkiraan sebelumnya, setelah revisi ke bawah pada belanja konsumen dan peralatan serta ukuran utama inflasi menurun, menjelang laporan pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan April pada hari Jumat.

"Biasanya Anda akan mengharapkan pasar untuk bangkit dari revisi ke bawah pada PDB karena hal itu menandakan ekonomi sedang melambat, pekerjaan Fed telah selesai, kita bisa mendapatkan pemotongan suku bunga. Itu bukan reaksi yang kita dapatkan hari ini," kata Mark Hackett, kepala penelitian investasi di Nationwide.

"Jadi saya sedikit terkejut tetapi tidak terlalu terkejut hanya karena setelah enam minggu (reli) yang kita alami, itu cukup sehat dan diharapkan akan melihat beberapa konsolidasi atau pergerakan menyamping untuk sementara waktu."

Imbal hasil Treasury AS turun setelah data hari itu, sementara peluang penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan September naik tipis menjadi 50,4%, dari 48,7% sebelum data tersebut, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Imbal hasil obligasi telah mencapai titik tertinggi dalam beberapa minggu di awal minggu.

Setelah penutupan, saham Dell Technologies (DELL.N) turun lebih dari 12% usai perusahaan melaporkan hasil kuartalan. Saham mengakhiri sesi reguler dengan penurunan 5,2%. Selama sesi reguler, saham HP (HPQ.N) melonjak 17% setelah membukukan pendapatan kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan.

Tesla (TSLA.O) naik 1,5% setelah Reuters melaporkan perusahaan tersebut tengah bersiap untuk mendaftarkan perangkat lunak 'Full Self-Driving' di China.

Saham peritel Best Buy (BBY.N) naik 13,4% setelah mengalahkan perkiraan laba kuartalan, sementara jaringan department store Kohl's (KSS.N), merosot 22,9% setelah memangkas perkiraan penjualan dan laba tahunannya.

Volume di bursa saham AS tercatat mencapai 12,10 miliar saham, turun dibandingkan dengan rata-rata 12,39 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)