Dominasi Kripto, Pasar Token RWA Diprediksi Capai USD6 T di 2030
loading...
A
A
A
JAKARTA - Token Real World Assets (RWA) diproyeksikan akan menjadi narasi baru yang mendominasi dunia kripto di masa depan berkat teknologi smart contract blockchain dan adopsi yang semakin luas.
Nilai pasar token RWA diperkirakan bisa mencapai nilai USD16 triliun pada 2030. Token RWA adalah token yang merepresentasikan aset nyata seperti emas, saham, rumah, dan aset lainnya yang dibuat melalui proses tokenisasi menggunakan smart contract di blockchain.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa token RWA memungkinkan aset fisik diubah menjadi aset digital yang bisa diperdagangkan di blockchain. Contoh aset yang bisa di-tokenisasi antara lain rumah, mobil, perhiasan, logam mulia, dan saham.
"Proses ini mirip dengan konsep saham digital di bursa, tetapi dengan token RWA, perdagangan dilakukan di jaringan blockchain," ujar dia, di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Baca Juga: Donald Trump Dukung Pertumbuhan Aset Kripto Jadi Sinyal Positif
Selain itu, Oscar menambahkan, token RWA bisa digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman atau menghasilkan dividen seperti saham. Misalnya, sertifikat tanah yang di-tokenisasi bisa digadaikan untuk pinjaman, atau token tersebut dapat memberikan pendapatan pasif kepada pemiliknya.
Namun, ada tantangan dalam mengadopsi token RWA, seperti masalah hukum dan peraturan, terutama pada transaksi lintas negara, serta kepercayaan antara penyedia jasa dan pengguna. Perubahan mindset dan adopsi teknologi oleh pemilik aset dunia nyata juga menjadi tantangan.
Meskipun demikian, token RWA memiliki potensi besar untuk melaju dengan momentum kuat dan bisa menjadi gainer terbesar di bull market mendatang, karena banyaknya uang dari aset dunia nyata yang akan mengalir ke pasar kripto.
Perlu diingat, naik turunnya harga token akan mengikuti aset fisiknya atau skema bagi hasilnya, tidak seperti Bitcoin yang harganya berdasarkan supply dan demand.
Di Indonesia, ada token asli RWA sejak 2019 bernama Lyfe. Oscar menyatakan, token RWA membuka peluang investasi baru yang sebelumnya tidak terjangkau banyak orang.
"Dengan tokenisasi aset dunia nyata, kita dapat melihat likuiditas yang lebih tinggi dan manajemen aset yang lebih efisien. Indodax mendukung inovasi ini dan siap menjadi bagian dari masa depan transaksi digital," ucapnya.
Salah satu proyek kripto yang sudah mengusung tokenisasi RWA adalah Ondo Finance, proyek dari Coinbase yang mengkombinasikan aspek keuangan tradisional (TradFi) dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Proyek ini menawarkan produk dan layanan keuangan berkualitas institusi bagi siapapun dengan menggabungkan aset dunia nyata dan teknologi blockchain.
Indodax menyediakan token Ondo di platform exchange-nya. Sejak awal Januari 2024, ONDO menempati posisi 7 volume terbesar dengan nilai Rp1,493 triliun dan pada Mei posisi 9 dengan nilai Rp242,59 miliar. Beberapa trader dan investor dapat bertransaksi dengan mudah setelah melakukan riset mandiri (DYOR) dan mempertimbangkan untuk membeli dan menjual aset RWA terkait finance ini.
Nilai pasar token RWA diperkirakan bisa mencapai nilai USD16 triliun pada 2030. Token RWA adalah token yang merepresentasikan aset nyata seperti emas, saham, rumah, dan aset lainnya yang dibuat melalui proses tokenisasi menggunakan smart contract di blockchain.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa token RWA memungkinkan aset fisik diubah menjadi aset digital yang bisa diperdagangkan di blockchain. Contoh aset yang bisa di-tokenisasi antara lain rumah, mobil, perhiasan, logam mulia, dan saham.
"Proses ini mirip dengan konsep saham digital di bursa, tetapi dengan token RWA, perdagangan dilakukan di jaringan blockchain," ujar dia, di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Baca Juga: Donald Trump Dukung Pertumbuhan Aset Kripto Jadi Sinyal Positif
Selain itu, Oscar menambahkan, token RWA bisa digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman atau menghasilkan dividen seperti saham. Misalnya, sertifikat tanah yang di-tokenisasi bisa digadaikan untuk pinjaman, atau token tersebut dapat memberikan pendapatan pasif kepada pemiliknya.
Namun, ada tantangan dalam mengadopsi token RWA, seperti masalah hukum dan peraturan, terutama pada transaksi lintas negara, serta kepercayaan antara penyedia jasa dan pengguna. Perubahan mindset dan adopsi teknologi oleh pemilik aset dunia nyata juga menjadi tantangan.
Meskipun demikian, token RWA memiliki potensi besar untuk melaju dengan momentum kuat dan bisa menjadi gainer terbesar di bull market mendatang, karena banyaknya uang dari aset dunia nyata yang akan mengalir ke pasar kripto.
Perlu diingat, naik turunnya harga token akan mengikuti aset fisiknya atau skema bagi hasilnya, tidak seperti Bitcoin yang harganya berdasarkan supply dan demand.
Di Indonesia, ada token asli RWA sejak 2019 bernama Lyfe. Oscar menyatakan, token RWA membuka peluang investasi baru yang sebelumnya tidak terjangkau banyak orang.
"Dengan tokenisasi aset dunia nyata, kita dapat melihat likuiditas yang lebih tinggi dan manajemen aset yang lebih efisien. Indodax mendukung inovasi ini dan siap menjadi bagian dari masa depan transaksi digital," ucapnya.
Salah satu proyek kripto yang sudah mengusung tokenisasi RWA adalah Ondo Finance, proyek dari Coinbase yang mengkombinasikan aspek keuangan tradisional (TradFi) dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Proyek ini menawarkan produk dan layanan keuangan berkualitas institusi bagi siapapun dengan menggabungkan aset dunia nyata dan teknologi blockchain.
Indodax menyediakan token Ondo di platform exchange-nya. Sejak awal Januari 2024, ONDO menempati posisi 7 volume terbesar dengan nilai Rp1,493 triliun dan pada Mei posisi 9 dengan nilai Rp242,59 miliar. Beberapa trader dan investor dapat bertransaksi dengan mudah setelah melakukan riset mandiri (DYOR) dan mempertimbangkan untuk membeli dan menjual aset RWA terkait finance ini.
(nng)