SDM Pertanian dan Infrastruktur Jadi Kunci Maksimalkan Fungsi BP Kostratani
loading...
A
A
A
KARAWANG - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan, ada dua hal penting yang harus dilakukan untuk memaksimalkan fungsi BPP Kostratani. Yaitu, memperkuat sarana dan prasarana pendukung serta SDM BPP. Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi 2 BPP Kostratani di Karawang, yaitu BPP Kostratani Ciampel dan BPP Kostratani Karawang Barat.
"Penguatan BPP Kostratani dilakukan baik dalam fisik berupa bangunan maupun sarana dan prasarana lainnya, juga SDM di BPP. Untuk sarana dan prasarana, BPP kita lengkapi dengan komputer dan khususnya IT. Mengapa IT? Karena IT digunakan untuk komando, untuk pengelolaan kapasitas penyuluh dan petani. Lewat itu juga kita sampaikan bagaimana caranya pengendalian OPT, dan lainnya," tuturnya.
(Baca Juga: Model BPP Kostratani Jadi Harapan Kerek Produksi dan Kesejahteraan Petani )
Menurut Dedi, dengan IT SDM yang ada di BPP juga bisa ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan. Instrukturnya bisa berasal dari Jakarta, atau bisa juga dari pulau lain seperti Sumatera, Papua, dan lainnya. Hal itu dimungkinkan jika BPP telah dilengkapi IT.
"Seperti yang sudah saya sampaikan, pengungkit terbesar dalam produksi pertanian adalah SDM. Makanya yang kita perkuat adalah petani, penyuluh poktan, juga gapoktan, termasuk juga petani milenial. SDM pertanian harus diperkuat pengetahuan, pengalaman skill, bahkan semangatnya," terangnya.
Menurut Dedi, semangat bisa menguatkan adrenalin, bisa membantu petani untuk maksimal dalam bekerja. Semangat bisa dihasilkan melalui silaturahim, komunikasi, juga pelatihan. "Untuk menambah semangat, semua kita dekati. Kita dekati kades, camat, koramil, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama. Mereka berperan untuk meningkatkan semangat petani," katanya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi, mengatakan Karawang adalah lumbung padi buat Jawa Barat. "Karawang juga penyumbang beras nomor 2 di Indonesia. Karawang punya dua perda yang membuat kita optimis bisa menjadi penyumbang beras terbesar di Indonesia. Yaitu perda perlindungan petani dan perda perlindungan lahan pertanian berkelanjutan," paparnya.
(Baca Juga: 8 BPP di Cianjur Dijadikan Model BPP Kostratani Oleh Kementan )
Hanafi menambahkan, kehadiran Kostratani akan membantu pertanian Karawang, khususnya dalam mendapatkan pasar. Karena selama ini hal tersebut menjadi masalah. "Kita ucapakan terima kasih atas dukungan dan semangat yang sudah diberikan Kabadan PPSDMP buat petani dan penyuluh di Karawang," katanya.
Sejalan dengan yang diinstruksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa penguatan BPP sebagai Kostratani akan dilakukan menyeluruh. "Seluruh hal mengenai Kostratani harus diperkuat. Dari gedung, sarpras pendukung, maupun SDM. Karena fungsi Kostratani harus maksimal, berarti penguatan pun harus dilakukan bersamaan. Jadi BPP sudah benar-benar siap saat ditransformasi menjadi Kostratani," katanya.
Lihat Juga: Prabowo Janji RI Swasembada Pangan 5 Tahun Lagi, Pakar Sarankan Genjot Komoditas non-Padi
"Penguatan BPP Kostratani dilakukan baik dalam fisik berupa bangunan maupun sarana dan prasarana lainnya, juga SDM di BPP. Untuk sarana dan prasarana, BPP kita lengkapi dengan komputer dan khususnya IT. Mengapa IT? Karena IT digunakan untuk komando, untuk pengelolaan kapasitas penyuluh dan petani. Lewat itu juga kita sampaikan bagaimana caranya pengendalian OPT, dan lainnya," tuturnya.
(Baca Juga: Model BPP Kostratani Jadi Harapan Kerek Produksi dan Kesejahteraan Petani )
Menurut Dedi, dengan IT SDM yang ada di BPP juga bisa ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan. Instrukturnya bisa berasal dari Jakarta, atau bisa juga dari pulau lain seperti Sumatera, Papua, dan lainnya. Hal itu dimungkinkan jika BPP telah dilengkapi IT.
"Seperti yang sudah saya sampaikan, pengungkit terbesar dalam produksi pertanian adalah SDM. Makanya yang kita perkuat adalah petani, penyuluh poktan, juga gapoktan, termasuk juga petani milenial. SDM pertanian harus diperkuat pengetahuan, pengalaman skill, bahkan semangatnya," terangnya.
Menurut Dedi, semangat bisa menguatkan adrenalin, bisa membantu petani untuk maksimal dalam bekerja. Semangat bisa dihasilkan melalui silaturahim, komunikasi, juga pelatihan. "Untuk menambah semangat, semua kita dekati. Kita dekati kades, camat, koramil, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama. Mereka berperan untuk meningkatkan semangat petani," katanya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi, mengatakan Karawang adalah lumbung padi buat Jawa Barat. "Karawang juga penyumbang beras nomor 2 di Indonesia. Karawang punya dua perda yang membuat kita optimis bisa menjadi penyumbang beras terbesar di Indonesia. Yaitu perda perlindungan petani dan perda perlindungan lahan pertanian berkelanjutan," paparnya.
(Baca Juga: 8 BPP di Cianjur Dijadikan Model BPP Kostratani Oleh Kementan )
Hanafi menambahkan, kehadiran Kostratani akan membantu pertanian Karawang, khususnya dalam mendapatkan pasar. Karena selama ini hal tersebut menjadi masalah. "Kita ucapakan terima kasih atas dukungan dan semangat yang sudah diberikan Kabadan PPSDMP buat petani dan penyuluh di Karawang," katanya.
Sejalan dengan yang diinstruksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa penguatan BPP sebagai Kostratani akan dilakukan menyeluruh. "Seluruh hal mengenai Kostratani harus diperkuat. Dari gedung, sarpras pendukung, maupun SDM. Karena fungsi Kostratani harus maksimal, berarti penguatan pun harus dilakukan bersamaan. Jadi BPP sudah benar-benar siap saat ditransformasi menjadi Kostratani," katanya.
Lihat Juga: Prabowo Janji RI Swasembada Pangan 5 Tahun Lagi, Pakar Sarankan Genjot Komoditas non-Padi
(akr)