Jurus Sri Mulyani Memikat Investor Asing ke Dalam Negeri

Selasa, 02 April 2019 - 21:18 WIB
Jurus Sri Mulyani Memikat Investor Asing ke Dalam Negeri
Jurus Sri Mulyani Memikat Investor Asing ke Dalam Negeri
A A A
JAKARTA - Kemudahan berusaha merupakan salah satu strategi dalam menarik investasi asing ke Indonesia. Pemerintah pun terus berupaya meningkatkan kemudahan berusaha (Easy of Doing Business/EoDB) di Indonesia. Karena belakangan ini, berdasarkan laporan Bank Dunia, peringkat EoDB Indonesia mengendur, dari posisi 72 menjadi 73.

Tidak ingin terus mengendur, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bergotong royong bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyusun jurus untuk meningkatkan investasi. Dengan peningkatan peringkat kemudahan berbisnis menjadi salah satu indikator untuk memikat lebih banyak investasi ke dalam negeri.

Untuk sektor keuangan, Kemenkeu bersama OJK akan mendorong melalui pertumbuhan kredit. Diantaranya dengan memberikan kemudahan pembiayaan kepada investor yang ingin menanamkan modalnya ke Indonesia.

"Investasi ini penting. Saya dan pak Wimboh (Ketua Dewan Komisioner OJK), akan mendukung. Bagaimana sektor swasta dan keuangan bisa terus mendukung melalui pertumbuhan kredit, pasar modal, melalui pembiayaan-pembiayaan yang melibatkan private sector," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Selain itu, lanjut Sri Mulyani pemerintah juga akan mendorong banyak lagi corporate bond. Pemerintah sudah menyiapkan kebijakan bagaimana perusahaan dipermudah untuk mengambil dana dari luar.

"Corporate bond akan terus bisa ditunjang atau difasilitasi sehingga bisa jadi engine of growth Indonesia kita dari sisi investasi, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri," sambungnya.

Di sisi lain, pemerintah juga akan tetap menjaga agar pertumbuhan ekonomi bisa tetap tumbuh di kisaran 5%. Di sisi lain inflasi juga akan terus ditekan di level rendah.

Di sisi lain, pemerintah juga akan tetap mendorong pembangunan infrastruktur. Karena menurutnya, salah satu yang menjadi penghalang investor masuk ke dalam negeri selama ini adalah infrastruktur yang masih belum merata.

"Indonesia punya daya tarik ekonomi yang besar. Dengan banyaknya infrastruktur yang sudah terbangun menyebabkan halangan investasi paling tidak di infrastruktur menjadi semakin teratasi sehingga harus fokus memsimplifikasi regulasi, kepastian regulasi pusat dan daerah sehingga koordinasi mendukung EoDB jadi bisa semudah mungkin," katanya.

Perempuan kelahiran Bandar Lampung ini menambahkan, pemerintah akan mendorong pembangunan zona ekonomi khusus (Kawasan Ekonomi Khusus/KEK). Sebab menurutnya, selama berdirinya KEK ini ternyata cukup berdampak positif bagi mesin pertumbuhan ekonomi.

"Kami juga mendorong zona ekonomi menentukan kumpulan perusahaan investor, skala ekonomi (KEK) yang selama ini menunjukkan hal yang positif akan terus didukung. Engine of growth yang lain juga kita akan dukung," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9488 seconds (0.1#10.140)