Goro Buka Buka Peluang Kerja bagi Kaum Difabel

Rabu, 10 April 2019 - 14:21 WIB
Goro Buka Buka Peluang Kerja bagi Kaum Difabel
Goro Buka Buka Peluang Kerja bagi Kaum Difabel
A A A
BOGOR - Jaringan toko grosir Goro membuka kesempatakan kerja bagi kaum disabel. Hal ini sebagai implementasi salah satu program unggulan Partai Berkarya yakni membawa kesejahteraan kepada rakyat banyak dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, termasuk bagi kaum difabel.

Dengan rencana besar untuk melebarkan jaringan Goro ke seluruh Indonesia, kesempatan bekerja untuk kaum difabel pun menjadi lebih besar. "Setiap masyarakat tanpa kecuali memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan, termasuk kaum difabel," kata Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto saat grand opening Goro di Cibubur, Gunung Putri, Bogor, Minggu 7 April 2019.

Tommy mengaku telah lama meyakini bahwa kaum difabel pun memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. “Kami berharap, langkah pemberdayaan yang kami lakukan ini bisa menggerakkan para pengusaha grosir lain untuk juga melibatkan kaum difabel,” kata ketum partai politik nomor urut 7 tersebut.

Hingga saat ini tercatat tak kurang dari 100 komunitas difabel di Jawa yang terhubung dengan program Goro. Bagi Partai Berkarya, melibatkan partisipasi aktif kalangan difabel juga merupakan bagian dari prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan yang kami yakini.

“Ekonomi kerakyatan dalam visi kami adalah ekonomi yang menjangkau dan melibatkan masyarakat hingga level terbawah, termasuk kalangan difabel,” ujarnya.

Milasari Kusumo Anggraini, Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, badan usaha yang menaungi Goro mengatakan, pelibatan para difabel di Goro adalah bagian dari visi ekonomi kerakyatan Partai Berkarya. “Pembinaan sudah berlangsung di Wonosobo. Jadi, Goro akan menyeleksi peserta sesuai dengan kompetensi mereka,” kata Milasari.

Dia menambahkan, kalangan difabel yang saat ini dibina di Goro Cibubur ditujukan untuk posisi kasir dan stocking. “Pembinaan telah memberikan mereka kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, termasuk entry data,” ujarnya.

Untuk difabel bawaan lahir, seperti autis, Milasari menyebutkan tidak tertutup kemungkinan untuk bisa bergabung dalam program tersebut. “Kami melakukan hal ini secara bertahap. Tidak tertutup kemungkinan, meski tentunya mereka harus mengikuti pembinaan dan peningkatan kualifikasi untuk posisi yang diperlukan,” lanjutnya.

Goro, menurut dia, merupakan toko grosir pertama dan satu-satunya di dunia saat ini yang membuka kesempatan bagi kalangan difabel untuk bekerja. “Kami percaya, kalangan difabel pun bisa bekerja, berkarya dan berkontribusi kepada masyarakat. Saat ini, antara lain, melalui Goro,” tandasnya.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1107 seconds (0.1#10.140)