Penyaluran Kredit BCA Capai Rp532 Triliun di Kuartal I 2019

Jum'at, 26 April 2019 - 03:31 WIB
Penyaluran Kredit BCA Capai Rp532 Triliun di Kuartal I 2019
Penyaluran Kredit BCA Capai Rp532 Triliun di Kuartal I 2019
A A A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak pada kuartal I 2019 mencatat pertumbuhan portofolio kredit sebesar 13,2% year on year (YoY) menjadi Rp532 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit usaha pada segmen korporasi sebesar 15,8% menjadi Rp207,8 triliun. Pertumbuhan kredit komersial dan UKM meningkat 14,7% menjadi Rp184,7 triliun.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan laju pertumbuhan kredit investasi tumbuh 20,3% secara tahunan. Meskipun dihadapkan oleh tantangan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, kredit konsumer tumbuh 7,7% menjadi Rp139,7 triliun.

"Sedangkan pada segmen konsumer, KPR tumbuh 11,3% YoY menjadi Rp86,5 triliun dan KKB (termasuk entitas anak) meningkat 0,4% YoY menjadi Rp48 triliun di kuartal I 2019," kata Jahja di Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Adapun pada periode yang sama, outstanding kartu kredit tumbuh 9% year on year menjadi Rp12,9 triliun. Jahja melanjutkan, laba bersih berhasil naik 10,1% mencapai Rp6,1 triliun dibandingkan Rp5,5 triliun pada tahun sebelumnya.

Pendapatan operasonal Bank, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tumbuh 13,7% menjadi Rp16,7 triliun pada kuartal l 2019 dibandingkan Rp14,7 triliun pada periode sebelumnya. Pendapatan bunga bersih meningkat 11,2% YoY menjadi Rp12 triliun. Sementara itu, pendapatan operasional lainnya tumbuh 20,7% YoY menjadi Rp4,7 triliun pada kuartal I 2019.

"BCA dan entitas anak mencatat pertumbuhan pendapatan operasional (top-Iine) yang positif pada kinerja keuangan kuartal I 2019 ditopang oleh penumbuhan kredit dan peningkatan fee-based income. Kami melihat adanya peningkatan jumlah transaksi sebesar 25,8% YoY, terutama didukung penumbuhan transaksi mobile banking dan internet banking," ungkapnya.

Rasio keuangan utama tetap solid pada kuartal I 2019. Rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) berada pada level yang sehat, masing-masing sebesar 24,5% dan 81%. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) berada dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima pada level 1,5%. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat pada level yang memadai, sebesar 171,4%.

Jahja melanjutkan, perseroan juga berhasil membukan pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA) sebesar 7,2% YoY menjadi Rp483,7 triliun, atau berkontribusi 76,8% terhadap total dana pihak ketiga. Dimana deposito naik 10,1% year on year menjadi Rp145,9 triliun. Dengan demikian, total dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp629,6 triliun, atau tumbuh 7,9% YoY.

"Secara konsisten, kami mencermati dinamika bisnis. Posisi permodalan yang kuat, kecukupan likuiditas dan kualitas kredit yang sehat merupakan faktor utama bagi pertumbuhan bisnis ke depannya," tukas dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6571 seconds (0.1#10.140)