Wall Street Menanjak, S&P Cetak Rekor dan Saham Apple Melompat

Rabu, 01 Mei 2019 - 07:18 WIB
Wall Street Menanjak, S&P Cetak Rekor dan Saham Apple Melompat
Wall Street Menanjak, S&P Cetak Rekor dan Saham Apple Melompat
A A A
NEW YORK - Wall Street berakhir menanjak pada akhir perdagangan, Selasa kemarin waktu setempat saat indeks S&P 500 mencetak rekor terbaik diikuti lonjakan saham Apple. S&P 500 menambah rekor penutupan tertinggi serta mengakhiri gejolak setelah reli baru-baru ini membantu mengembalikan kepercayaan investor dalam jangka waktu satu dekade.

Seperti dilansir Reuters, saham Apple melonjak sekitar 5% setelah hasil kuartalan sedikit meredakan kekhawatiran tentang prospek pendapatan untuk S&P 500, bahkan ketika grup Google, Alphabet, jatuh selama sesi perdagangan usai kehilangan pendapatan. Sektor layanan komunikasi S&P turun 2,5% terseret oleh Alphabet dan mencatat penurunan dengan persentase terbesar dalam sekitar empat bulan.

Dow Jones Industrial Average tercatat meningkat hingga 38,52 poin yang setara dengan 0,15% menjadi 26.592,91 untuk kemudian diikuti lonjakan S&P 500 sebesar 2,8 poin atau 0,10% ke level 2.945,83. Sedangkan Komposit Nasdaq menyusut 54,01 poin atau 0,66% di posisi 8.095,39.

Sepanjang bulan ini, Dow naik sebesar 2,6% dan S&P 500 menguat 3,9% serta Nasdaq mendapatkan tambahan mencapai 4,9%. Ketiga indeks tersebut membukukan kenaikan persentase bulanan terbaik sejak Januari. Indeks S&P 500 sekarang melonjak 17,5% sejak akhir Desember. Dow Jones didorong oleh kenaikan saham Chevron Corp.

Dimana saham perusahaan tersebut meningkat 2% setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc berkomitmen memberikan tawaran USD10 miliar untuk Occidental Petroleum Corp serta Anadarko Petroleum Corp, hingga meningkatkan peluangnya untuk merebut kesepakatan dari Chevron. Sementara saham Pfizer Inc dan Merck & Co Inc masing-masing naik lebih dari 2% setelah laporan produsen obat melampaui estimasi pendapatan kuartalan.

Selain sebagian besar musim laporan pendapatan perusahaan kali ini lebih baik dari prediksi, analis mengungkapkan data ekonomi pasar juga cukup positif untuk menjadi pendorong. Bank Sentral AS alias Federal Reserve yang dovish dan petunjuk kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China semuanya telah membantu mendorong kenaikan baru-baru ini.

“Secara keseluruhan, hal-hal untuk pasar terlihat cukup baik: Fed yang ramah, suku bunga rendah, pendapatan yang tumbuh. Tidak ada yang lebih baik dari itu,” kata Bucky Hellwig, wakil presiden senior di BB&T Wealth Management, Birmingham, Alabama.

Tercatat lebih dari setengah perusahaan S&P 500 melaporkan, dimana analis saat ini memperkirakan pendapatan kuartal pertama naik sedikit dari tahun lalu, pembalikan tajam dari penurunan 2% yang diperkirakan pada awal bulan, menurut data Refinitiv. Namun tidak semua hasilnya optimis. Selama sesi reguler, saham Alphabet turun 7,5% untuk menjadi kejatuhan terburuk sejak Oktober 2012 setelah perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan paling lambat dalam tiga tahun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4289 seconds (0.1#10.140)