Defisit APBN per Mei 2024 Capai Rp21,8 Triliun, Menkeu Sebut Pendapatan Negara Tertekan

Senin, 24 Juni 2024 - 13:51 WIB
loading...
Defisit APBN per Mei...
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN 2024 tidak terlepas dari kinerja global yang berubah sangat besar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) pada akhir Mei 2024 tercatat mengalami defisit sebesar Rp21,8 triliun atau 0,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN 2024 tidak terlepas dari kinerja global yang berubah sangat besar, ada dari sisi harga minyak, yield, exchange rate dan juga mempengaruhi kinerja dari perusahaan-perusahaan.

"Overall balance kita sudah mengalami defisit Rp21,8 triliun atau 0,1 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Pusat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (24/6/2024).



“Kita lihat pendapatan negara sampai akhir Mei memang mengalami tekanan yaitu growth nya negatif 7,1 persen terdiri dari penerimaan pajak yang mengalami kontraksi 8,4 persen," imbuhnya.

Adapun secara rinci, pendapatan negara Rp1.123,5 triliun atau koreksi 7,1% (yoy). Sedangkan penerimaan pajak tercatat Rp896,5 triliun atau kontraksi 8,4% (yoy).



Menurut Sri Mulyani, hal itu terutama disebabkan oleh perusahaan-perusahaan dengan harga komoditas atau perusahaan mining di Indonesia atau CPO mengalami koreksi dari sisi kinerja perusahaan untuk tahun 2023 yang dilaporkan pada bulan April lalu.

“Kita melihat koreksinya sekitar 8,4 persen dari sisi penerimaan pajak,” ujarnya.

Lebih lanjut, dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP, Kemenkeu melaporkan juga mengalami penurunan 3,3%, lagi-lagi karena sumber daya alam yang merupakan penerimaan cukup besar dari PNBP. Kemudian untuk kepabeanan dan cukai mengalami kontraksi 7,8%.

“Ini situasi yang sedang berjalan di 2024, oleh karena itu kami terus melakukan langkah-langkah bersama Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah dari sisi transfer, agar kita tetap menjaga prioritas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, namun tidak membuat APBN menjadi sumber vulnerabilitas,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, langkah-langkah penyesuaian terus kita lakukan, dalam hal ini bulan ini primary balance kita masih surplus Rp184,2 triliun, ini masih sangat tinggi surplus dari primary balance. Seperti diketahui, APBN telah didesain pemerintah dan disetujui DPR untuk tahun 2024.

“Di mana postur 2024, defisitnya adalah 2,29 persen dari GDP, jadi kalau sekarang masih 0,1 persen ini kita masih relatif on track dengan total overall balance tahun ini yang menurut UU APBN 2024 didesain dengan defisit 2,29 persen,” pungkas Sri Mulyani.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Awal Tahun, Sri Mulyani...
Awal Tahun, Sri Mulyani Umumkan APBN Sudah Tekor Rp31,2 Triliun
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
8 Miliarder Teknologi...
8 Miliarder Teknologi Babak Belur di 2025 usai Boncos Rp4.333 Triliun
Publikasi APBN KiTa...
Publikasi APBN KiTa Molor, Sri Mulyani Malam-malam Lapor ke Prabowo di Istana
Perkuat Pasokan Energi...
Perkuat Pasokan Energi Primer Pembangkit, PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan
Rupiah Hari Ini Terkapar...
Rupiah Hari Ini Terkapar ke Rp16.452 per Dolar AS, Berikut Sentimennya
2 Trainset KRL Commuter...
2 Trainset KRL Commuter Baru dari China Sampai di Indonesia, Kapan Dipakai KAI?
Momentum Positif Pemain...
Momentum Positif Pemain di Industri Asuransi saat Literasi Masyarakat Meningkat
Rekomendasi
Polri Mutasi 1.255 Personel,...
Polri Mutasi 1.255 Personel, 10 Kapolda Digeser dan 10 Polwan Jadi Kapolres
Sejarah Nuzulul Quran...
Sejarah Nuzulul Qur'an dan Amalan yang Dianjurkan
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Berita Terkini
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
22 menit yang lalu
Uni Eropa Balas Tarif...
Uni Eropa Balas Tarif Trump: Produk AS Terancam Kena Pajak 25%
51 menit yang lalu
Harga Emas Antam Kembali...
Harga Emas Antam Kembali Bangkit, Naik Rp12.000 per Gram Hari Ini
1 jam yang lalu
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
4 jam yang lalu
Tambah Alokasi, Mudik...
Tambah Alokasi, Mudik Gratis BNI 2025 Siap Berangkatkan 6.050 Pemudik
6 jam yang lalu
Derivatif Keuangan Geser...
Derivatif Keuangan Geser dari Bappebti ke OJK dan BI, Begini Respons ICDX dan ICH
12 jam yang lalu
Infografis
Harga BBM Pertamina...
Harga BBM Pertamina Resmi Turun Lagi per 1 Oktober 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved