Volatilitas Kurs Rupiah Bakal Terus Terjadi, Sektor Industri Masih Aman?

Rabu, 26 Juni 2024 - 11:41 WIB
loading...
Volatilitas Kurs Rupiah...
Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dalam dua hari terakhir. Namun, pemerintah tidak boleh lengah karena penguatan kurs rupiah masih bersifat temporal. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dalam dua hari terakhir. Namun, pemerintah tidak boleh lengah karena penguatan kurs rupiah masih bersifat temporal.

"Semua kemungkinan bisa terjadi ke depan. Volatilitas akan terus mewarnai pasar global dan domestik," kata anggota Komisi XI DPR Kamrussamad saat dihubungi, Selasa (25/6/2024).



Menurut Kamrussamad, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah ke depan, Komisi XI sudah memberikan masukan ke otoritas moneter agar mengevaluasi kebijakan operasi moneter mulai dari intervensi pasar sampai instrumen kebijakan melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Termasuk efektivitas bauran kebijakan dengan otoritas fiskal," katanya.

Kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, 24 Juni, ditutup menguat. Rupiah naik 56 poin atau 0,34% menjadi Rp16.394 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.450 per dolar AS.



Sedangkan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiahditutup di level Rp16.375 per dolar AS. Rupiah menguat 19 poin atau 0,12% dari perdagangan sebelumnya.

Kamrussamad mengatakan, penguatan rupiah akan berdampak pada penurunan biaya produksi . "Penurunan biaya produksi terhadap industri yang komponen importnya dominan. Sebaliknya, pelemahan rupiah akan menaikkan cost produksi terhadap industri dengan komponen importnya."

Dia menyampaikan, pemerintah perlu membuat roadmap produk industri untuk antisipasi jangka panjang. "Perlu dibuatkan roadmap produk industri dalam negeri go ekspor melalui 1Q 2C (quality, continuitas, consistency)," ujar Kamrussamad.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1947 seconds (0.1#10.140)