China Tak Terbendung, Diprediksi Kuasai 33% Pasar Mobil Global di 2030

Jum'at, 28 Juni 2024 - 14:26 WIB
loading...
China Tak Terbendung, Diprediksi Kuasai 33% Pasar Mobil Global di 2030
Produsen mobil China diprediksi akan menguasai 33% pangsa pasar mobil global pada tahun 2030 nanti. FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Laporan baru yang dirilis oleh firma konsultan terkemuka AlixPartners menyebytkan,produsen mobil China diperkirakan akan terus berkembang pesat di luar negara asalnya dan meraih 33% pangsa pasar otomotif global pada tahun 2030. Sebagian besar pertumbuhan, dari perkiraan pangsa pasar 21% tahun ini, diperkirakan akan terjadi di luar China.

Penjualan di luar China diperkirakan akan tumbuh dari 3 juta tahun ini menjadi 9 juta pada tahun 2030, yang mewakili pertumbuhan dari 3% menjadi 13% pangsa pasar pada akhir dekade ini. Perkembangan pesat produsen mobil China tersebut menjadi perhatian bagi para produsen mobil dan politisi di seluruh dunia. Banyak yang khawatir bahwa kendaraan buatan China yang lebih murah akan membanjiri pasar, mengalahkan produklokal, terutama kendaraan listrik.



AlixPartners mengatakan bahwa mereka memperkirakan merek-merek China akan tumbuh di semua pasar secara global. Namun, perusahaan itu menambahkan bahwa mereka memperkirakan ekspansi yang jauh lebih kecil di Jepang dan Amerika Utara, termasuk AS, di mana standar keselamatan kendaraan lebih ketat dan adanya hambatan tarif 100% untuk kendaraan listrik dari China.

"China adalah disruptor baru industri ini – yang mampu menciptakanmobilkeren yang lebih cepat dipasarkan, lebih murah, canggih dalam teknologi dan desain, dan lebih efisien untuk dibuat," kata Mark Wakefield, salah satu pemimpin global praktik otomotif dan industri di AlixPartners, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNBC, Jumat (28/6/2024).

Di Amerika Utara, produsen mobilChina diperkirakan hanya akan menguasai 3% pangsa pasar, sebagian besar di Meksiko, di mana satu dari lima kendaraan diperkirakan akan bermerek China pada tahun 2030. Di sebagian besar wilayah utama dunia lainnya, AlixPartners melaporkan bahwa pangsa produsen mobil China diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial. Wilayah tersebut meliputi Amerika Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika.

Merek China di negaranya sendiri juga diperkirakan akan tumbuh dari 59% menjadi 72% dalam pangsa pasar, menurut AlixPartners. Produsen mobil lawas seperti General Motors telah kehilangan pangsa pasar yang signifikan di China dalam beberapa tahun terakhir di tengah pesatnya pertumbuhan industri otomotif domestik lokaldan perusahaan-perusahaan seperti BYD, Geely, dan Nio.



Di Eropa, tempat produsen mobilChina tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, pangsa pasar merek otomotif Tiongkok diperkirakan akan berlipat ganda dari 6% menjadi 12% pada tahun 2030, menurut AlixPartners. Produsen mobil China berekspansi karena mereka memiliki keunggulan biaya, strategi produksi lokal yang akan memungkinkan strategi membangun di tempat Anda menjual di pasar non-China, dan kendaraan berteknologi tinggi yang memenuhi preferensi konsumen yang terus berkembang untuk desain dan kesegaran.

"Produsen mobil yang berharap untuk terus beroperasi dengan prinsip-prinsip bisnis seperti biasa akan mengalami lebih dari sekadar kejutan yang tidak menyenangkan - mereka menuju keusangan," kata Andrew Bergbaum, salah satu pemimpin global praktik otomotif dan industri di AlixPartners.

Produsen mobil listrik China menciptakan produk baru dalam waktu setengah dari waktu yang dibutuhkan produsen mobil lama - 40 bulan vs 20 bulan - terutama dengan merancang dan menguji agar memenuhi standar secara memadai dibandingkan dengan rekayasa berlebihan. Mobil-mobil itujuga memiliki keunggulan biaya "buatan China" hingga sebesar 35%. Wakefield mengatakan agar produsen mobil tradisional dapat bersaing dengan produsen mobil China, mereka perlu memikirkan kembali proses pengembangan bisnis dan kecepatan pengembangan kendaraan mereka.

Meski menyangkal tudingan melakukan proteksi, Uni Eropa berencana mengenakan tarif tambahan antara 17,4% dan 38,1% di luar bea masuk UE yang sudah ada sebesar 10% bagi mobil listrik asal China mulai 4 Juli mendatang. Hal ini membuat tingkat biaya keseluruhan yang dikenakan atas impor mobil listrik China mendekati 50%. Tindakan ini memicu ketegangan hubungan dagang antara China dan UE.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)