RI Punya Tambang, Pabrik Baterai Sampai Mobil Listrik! Nilai Investasinya Rp160,6 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 - 17:33 WIB
loading...
RI Punya Tambang, Pabrik...
Bahlil Lahadalia mengungkapkan, bahwa Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang membangun ekosistem baterai dan kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, bahwa Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang membangun ekosistem baterai dan kendaraan listrik dari hulu ke hilir.



Hal ini diungkapkan Bahlil saat menghadiri peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik milik dua perusahaan Korea Selatan, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat, Selasa (3/7/2024).

"Setelah diskusi, kami tanya apakah di dunia sudah ada belum yang membangun ekosistem baterai mobil terintegrasi dari hulu, dari tambang sampai mobil. Ternyata Pak, belum ada, dan kita Indonesia yang pertama untuk melakukan hal ini," jelas Bahlil.



Bahlil juga menyebutkan, total investasi proyek ini mencapai USD9,8 Miliar atau sekitar Rp160,6 triliun (Kurs Rp16.393 per dolar AS). Angka itu belum ditambah dengan investasi dari Hyundai untuk mobil listrik.

"Jadi kalau diakumulasi semuanya, kurang lebih sekitar USD11 sampai 12 miliar. Dan ini adalah investasi terbesar satu ekosistem yang ada di Indonesia sekarang, khususnya untuk ekosistem baterai mobil sampai dengan mobilnya," ungkap Bahli.

Dalam kesempatan ini, Bahlil juga mengakui bahwa BKPM memiliki dua konsep dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Pertama, konsep pembangunan dari hilir ke hulu yang telah dilakukan perusahaan LG Ini.

Sedangkan yang kedua yaitu konsep pembangunan dari hulu ke hilir yang juga sedang dilakukan oleh perusahaan asal China, Contemporary Amperex Technology Co (CATL).

"Jadi kalau kedua-duanya ini bisa jalan, maka saya yakinkan bahwa Insyaallah atas perintah Bapak Presiden, Indonesia menjadi salah satu negara pemain ekosistem baterai mobil, khususnya yang berbahan baku dari nikel," pungkas Bahlil.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1917 seconds (0.1#10.140)