Kenaikan Jumlah Pekerja AS Pukul Rupiah ke Rp14.107

Senin, 08 Juli 2019 - 17:44 WIB
Kenaikan Jumlah Pekerja AS Pukul Rupiah ke Rp14.107
Kenaikan Jumlah Pekerja AS Pukul Rupiah ke Rp14.107
A A A
JAKARTA - Kondisi nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (8/7/2019) ditutup meriang, dengan melemah 25 poin atau 0,18% ke level Rp14.107 per USD, dibanding penutupan Jumat pekan lalu di Rp14.082 per USD.

Awal perdagangan, rupiah di data pasar spot Bloomberg, dibuka terdepresiasi 33 poin atau 0,23% menjadi Rp14.116 per USD. Sepanjang Senin ini, rupiah diperdagangkan di level Rp14.099-Rp14.155 per USD.

Data Yahoo Finance mencatat rupiah jatuh 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.100 per USD, berbanding penutupan Jumat lalu di level Rp14.080 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di level Rp14.080-Rp14.231 per USD.

Rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya terpukul oleh melonjaknya data tenaga kerja Amerika Serikat bulan Juni, yang mencapai 224.000 orang, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 165.000 orang.

Won Korea Selatan memimpin pelemahan -0,98%, rupee India -0,41%, peso Filipina -0,25%, dolar Taiwan -0,23%, rupiah Indonesia -0,18%, ringgit Malaysia -0,10%, dan yen Jepang tertekan -0,02% ke level 108,49 yen per USD.

Melansir dari Reuters, Senin (8/7), dolar AS menguat dan berada di level tertinggi tiga minggu, setelah kenaikan data pekerja AS pada Jumat akhir pekan, sehingga memudarkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga Federal Reserve.

Indeks USD terhadap enam mata uang utama berada di level kuat, yaitu 97,229, dimana pada sesi sebelumnya berada di level 97,443. Euro turun menjadi USD1,1208 karena menurunnya permintaan industri Jerman pada bulan Mei.

Poundsterling Inggris ditutup turun 0,2% menjadi USD1,2513 karena memburuknya data ekonomi Inggris, sehingga memunculkan keinginan agar Bank of England segera memangkas suku bunga.

Lira Turki merosot ke level 5,8245 terhadap dolar AS, terendah dalam dua minggu, setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memecat gubernur bank sentral. Sehingga menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya independensi bank.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7110 seconds (0.1#10.140)