Mengupas Ekonomi Rusia Berorientasi Perang, Bikin Beberapa Kaum Miskin Makin Raya

Selasa, 18 Juni 2024 - 15:14 WIB
loading...
Mengupas Ekonomi Rusia...
Perang Rusia melawan Ukraina telah membuat beberapa orang miskin Rusia meningkat taraf hidupnya, hingga memperumit hitungan soal bagaimana mengakhiri konflik. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Perang Rusia melawan Ukraina telah membuat beberapa orang miskin Rusia meningkat taraf hidupnya, hingga memperumit hitungan soal bagaimana mengakhiri konflik. Terlebih ekonomi Rusia terlihat tetap tangguh dalam dua tahun masa perang, ditambah gelombang sanksi Barat .

Ekonomi Rusia pada tahun lalu tetap kokoh dengan pertumbuhan PDB 3,6%. Laporan dari Rusia menunjukkan, pertumbuhan ekonomi terutama mendapat dorongan dari kegiatan periode perang yang menghasilkan permintaan untuk barang dan jasa militer, subsidi yang menstabilkan ekonomi, dan pembuatan kebijakan yang tajam.

"Ekonomi Rusia semakin menjadi militer," tulis para peneliti di think tank Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi London pada bulan Mei.



"Beberapa sektor dan beberapa wilayah telah menjadi pemenang dalam ekonomi berorientasi perang baru Rusia," kata mereka.

Menurut para peneliti CEPR, produksi industri yang terkait perang meningkat 60% dari musim gugur 2022 hingga musim semi 2024. Output manufaktur dari sektor lain tetap datar selama periode yang sama.



Beberapa wilayah termiskin di Rusia mendapat manfaat dari redistribusi kekayaan. "Perang telah menawarkan banyak orang mobilitas sosial ke atas yang tidak tersedia dalam dekade sebelumnya, reintegrasi Rusia ke dalam ekonomi global," tulis para peneliti CEPR, merujuk pada jatuhnya Uni Soviet.

Gaji Lebih Tinggi

Rumah tangga di wilayah yang perekrutan militernya naik telah mencatat simpanan yang lebih tinggi sejak perang dimulai, menurut laporan terpisah oleh Bank Finlandia yang diterbitkan pada Januari. Penelitian menunjukkan simpanan bank tumbuh sekitar 30% dari Agustus 2022 hingga Agustus 2023 di daerah miskin, saat lebih banyak pria bergabung dalam perang — melampaui pertumbuhan 20% di wilayah lain.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2193 seconds (0.1#10.140)