Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
IHSG Sesi Pagi Balik Menguat Iringi Pemulihan Bursa China
IHSG Sesi Pagi Balik Menguat Iringi Pemulihan Bursa China
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (15/7/2019) dibuka balik menguat setelah sempat merosot ke zona merah pada akhir pekan kemarin. Pagi ini, IHSG menanjak naik 41,120 poin yang setara 0,645% menjadi 6.414,47.
Raihan positif pada sesi perdagangan awal pekan, berbanding terbalik dari Jumat kemarin saat bursa saham Tanah Air ditutup jatuh 43,72 poin atau 0,68% ke level 6.373,35
Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun. Saham emiten tersebut adalah Bank Central Asia Tbk (BBCA), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Hingga pukul 09.15 WIB, harga saham BBCA naik 1% jadi Rp30.350 per unit. Adapun harga saham UNVR naik 0,22% ke Rp44.875, BMRI naik 0,93% jadi Rp8.150, TLKM naik 1,44% ke Rp4.240, HMSP naik 0,66% ke Rp3.050, dan BBRI naik 0,44% jadi Rp4.530 per unit
Di sisi lain saham daratan China kembali pulih dari penurunan sebelumnya, ketika rilis data PDB menunjukkan ekonomi Negeri Tirai Bambu -julukan China- tumbuh. Namun ekonomi China masih melaju paling lambat dalam setidaknya 27 tahun.
Komposit Shanghai mendapatkan tambahan 0,12% sedangkan Komposit Shenzhen juga naik 0,713%. Catatan positif juga terjadi pada indeks Hang Seng, Hong Kong lewat peningkatan 0,12% saat salah satu pusat keuangan di Asia itu masih terjebak dalam kekacauan seputar penolakan UU ekstradisi China.
Financial Times melaporkan akhir pekan kemarin, bahwa Beijing telah menolak menerima pengunduran diri Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengutip dari sumber-sumber terkait. Sementara indeks Kospi di Korea Selatan diperdagangkan sedikit lebih rendah.
Selanjutnya saham patokan Australia yakni ASX 200 turun 0,39% karena sebagian besar sektor tergelincir. Saham manajer kekayaan AMP anjlok lebih dari 14% setelah perusahaan mengatakan "sangat tidak mungkin untuk melanjutkan" penjualan asuransi jiwa dan bisnis perlindungan kekayaan. Pasar di Jepang tutup pada hari Senin karena libur nasional.
Raihan positif pada sesi perdagangan awal pekan, berbanding terbalik dari Jumat kemarin saat bursa saham Tanah Air ditutup jatuh 43,72 poin atau 0,68% ke level 6.373,35
Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun. Saham emiten tersebut adalah Bank Central Asia Tbk (BBCA), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Hingga pukul 09.15 WIB, harga saham BBCA naik 1% jadi Rp30.350 per unit. Adapun harga saham UNVR naik 0,22% ke Rp44.875, BMRI naik 0,93% jadi Rp8.150, TLKM naik 1,44% ke Rp4.240, HMSP naik 0,66% ke Rp3.050, dan BBRI naik 0,44% jadi Rp4.530 per unit
Di sisi lain saham daratan China kembali pulih dari penurunan sebelumnya, ketika rilis data PDB menunjukkan ekonomi Negeri Tirai Bambu -julukan China- tumbuh. Namun ekonomi China masih melaju paling lambat dalam setidaknya 27 tahun.
Komposit Shanghai mendapatkan tambahan 0,12% sedangkan Komposit Shenzhen juga naik 0,713%. Catatan positif juga terjadi pada indeks Hang Seng, Hong Kong lewat peningkatan 0,12% saat salah satu pusat keuangan di Asia itu masih terjebak dalam kekacauan seputar penolakan UU ekstradisi China.
Financial Times melaporkan akhir pekan kemarin, bahwa Beijing telah menolak menerima pengunduran diri Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengutip dari sumber-sumber terkait. Sementara indeks Kospi di Korea Selatan diperdagangkan sedikit lebih rendah.
Selanjutnya saham patokan Australia yakni ASX 200 turun 0,39% karena sebagian besar sektor tergelincir. Saham manajer kekayaan AMP anjlok lebih dari 14% setelah perusahaan mengatakan "sangat tidak mungkin untuk melanjutkan" penjualan asuransi jiwa dan bisnis perlindungan kekayaan. Pasar di Jepang tutup pada hari Senin karena libur nasional.
(akr)
Explore More