Serapan Anggaran PEN Rendah, untuk Korporasi Bahkan Masih Nol
loading...
A
A
A
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional belum mencapai target. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, total penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional atau PEN per 19 Agustus 2020 baru mencapai Rp174,79 triliun atau 25,1%.
Rinciannya, pelaksanaan anggaran PEN itu mencakup realisasi program kesehatan senilai Rp7,36 triliun atau 13,9%, perlindungan sosial 49,7%, hingga dukungan UMKM yang telah mencapai 37,2% dari pagu senilai Rp44,63 triliun.
(Baca Juga: Lumayan, Realisasi Anggaran PEN Naik 18% per Agustus Ini)
"Total (penyerapan) anggaran PEN itu masih 25,1%," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8/2020).
Dia melanjutkan, pembiayaan korporasi sampai hari ini realisasinya masih 0%. Padahal alokasi yang disiapkan pemerintah untuk pembiayaan korporasi senilai Rp53,57 triliun.
"Untuk pembiayaan korporasi belum dilakukan realisasi karena untuk beberapa penyertaan modal negara BUMN sudah terbit dan sedang dalam proses final dan ini kemudian akan diikuti pencairan," katanya.
Dia menambahkan strategi penyerapan pemulihan ekonomi nasional akan segera dipercepat di kuartal ketiga. Hal ini agar ekonomi Indonesia tidak mengalami kontraksi.
(Baca Juga: Serapan Anggaran Covid-19 Rendah, DPR: Wajar Presiden Marah)
"Penerapan untuk kuartal ketiga ini menjadi kunci agar kita bisa mengurangi kontraksi ekonomi. Pemerintah menggunakan seluruh instrumen dalam rangka mengembalikan terutama akselerasi di bidang konsumsi, investasi dan ekspor," tandasnya.
Rinciannya, pelaksanaan anggaran PEN itu mencakup realisasi program kesehatan senilai Rp7,36 triliun atau 13,9%, perlindungan sosial 49,7%, hingga dukungan UMKM yang telah mencapai 37,2% dari pagu senilai Rp44,63 triliun.
(Baca Juga: Lumayan, Realisasi Anggaran PEN Naik 18% per Agustus Ini)
"Total (penyerapan) anggaran PEN itu masih 25,1%," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8/2020).
Dia melanjutkan, pembiayaan korporasi sampai hari ini realisasinya masih 0%. Padahal alokasi yang disiapkan pemerintah untuk pembiayaan korporasi senilai Rp53,57 triliun.
"Untuk pembiayaan korporasi belum dilakukan realisasi karena untuk beberapa penyertaan modal negara BUMN sudah terbit dan sedang dalam proses final dan ini kemudian akan diikuti pencairan," katanya.
Dia menambahkan strategi penyerapan pemulihan ekonomi nasional akan segera dipercepat di kuartal ketiga. Hal ini agar ekonomi Indonesia tidak mengalami kontraksi.
(Baca Juga: Serapan Anggaran Covid-19 Rendah, DPR: Wajar Presiden Marah)
"Penerapan untuk kuartal ketiga ini menjadi kunci agar kita bisa mengurangi kontraksi ekonomi. Pemerintah menggunakan seluruh instrumen dalam rangka mengembalikan terutama akselerasi di bidang konsumsi, investasi dan ekspor," tandasnya.
(fai)