Optimistis Indonesia Swasembada Beras, Mentan Amran: Tak Lebih dari 3 Tahun

Minggu, 28 Juli 2024 - 18:43 WIB
loading...
Optimistis Indonesia...
Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman mengaku optimistis Indonesia mampu mewujudkan swasembada dalam waktu kurang dari tiga tahun ke depan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman mengaku optimistis Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun ke depan. Hal ini dilakukan dengan perluasan areal tanam (PAT) dan pompanisasi untuk mendistribusikan air mengantisipasi ancaman kekeringan akibat gelombang panas.

"InsyaAllah tidak lebih dari 3 tahun kita akan swasembada kembali," ujar Mentan saat menghadiri kegiatan festival pangan nusantara Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (28/7/2024).



Mentan mengatakan, dalam mencapai target swasembada 3 tahun kedepan tersebut, persiapan yang dilakukan meliputi penambahan alokasi pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton tahun ini. Kemudian pembagian benih gratis, penggunaan alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) serta pemasangan solusi cepat pompanisasi sebagai bagian dari antisipasi kekeringan panjang.

"Oleh sebab itu kita melakukan pompanisasi ini pertama dalam sejarah pompa yang termanfaatkan sebanyak 20.559 unit per hari dan realisasinya sebesar 582.528 hektar," tambahnya.



Menurut Mentan, semua upaya tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan sehingga berdasarkan prognosa BPS maupun Bapanas dalam panen dua bulan kedepan Indonesia akan memiliki surplus sebesar 700 ribu ton beras. Dengan begitu, kata Mentan, kekurangan pangan yang penuhi dari impor bisa ditekan melalui produksi dalam negeri.

"Dan ini kerja keras kita semua karena sukses itu tidak pernah berdiri sendiri. Bukan hanya kementan saja, tetapi, wartawan, bulog dan bapanas juga bagian dari kesuksesan pemerintah di sektor pangan," katanya.

Sementara itu, Mentan menambahkan bahwa sebaran pompa telah mengairi 500 ribu hektare sawah baik yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun luar pulau jawa lainya. Dia berharap, penambahan pompa terus dilakukan melalui usulan pemerintah daerah.

"Bayangkan kalau 500 ribu hektare kita pompa dikali 5 ton saja gak usah 10 ton, itu hasilnya bisa 5 juta ton dan itu bisa mengurangi impor. Jadi sudah kelihatan efektifitasnya selama pompa kita jalankan produksi meningkat," pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)