Dewan Bisnis AS-ASEAN: Potensi Startup Indonesia Luar Biasa

Kamis, 08 Agustus 2019 - 19:30 WIB
Dewan Bisnis AS-ASEAN: Potensi Startup Indonesia Luar Biasa
Dewan Bisnis AS-ASEAN: Potensi Startup Indonesia Luar Biasa
A A A
WASHINGTON - Dewan Bisnis Amerika Serikat (AS)-ASEAN menyebutkan, ada potensi yang sangat besar bagi perusahaan-perusahaan rintisan (startup) Indonesia untuk berkembang. Karena itu, pemerintah diharapkan menerapkan kebijakan yang tepat guna mendukung perusahaan-perusahaan tersebut.

"Di Indonesia ada tiga atau empat perusahaan yang berpotensi menjadi unicorn dalam beberapa tahun ke depan, jadi potensi, uang, bakat, semua itu ada di sana," ungkap Wakil Presiden Senior Bidang Politik Dewan Bisnis Amerika Serikat (AS)-ASEAN Marc Mealy di Washington, Kamis (8/8/2019).

Namun demikian, imbuh dia, pada saat yang sama pihaknya melihat kebijakan pemerintah bisa menjadi hambatan bagi pengembangan startup tersebut, dan juga bagi perusahaan-perusahaan AS yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan-perusahaan itu.

"Kami ingin melakukan pembicaraan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo mengenai hal ini dan kami tahu dia sangat mendukung perusahaan-perusahaan startup Indonesia," ujarnya.

Mealy mengatakan, seluruh dunia mengakui potensi pertumbuhan yang nyata yang ditawarkan oleh perusahaan rintisan di kawasan Asia Tenggara. Namun, tegas dia, tanpa dukungan regulasi dan peraturan yang tepat, maka startup akan sulit untuk berkembang.

Mealy mengatakan, tahun lalu pihaknya melihat startup di Asia Tenggara menarik investasi hampir USD11 triliun. Sebagian besar uang itu berasal dari China, Jepang, AS, Eropa dan beberapa negara lainnya. Seperti bisnis lainnya, kata dia, perusahaan-perusahaan ini pun sangat kompetitif. Para investor utama di AS menurutnya mulai melihat hal itu

"Ada potensi yang sangat besar di sana, tapi juga ini berpeluang menjadi berantakan jika tidak memiliki kebijakan dan regulasi yang cukup pintar. Salah satu contohnya adalah kebijakan mengenai pajak, banyak pemerintah saya memahami ingin mendapatkan pemasukan lebih, karena mereka ingin menghabiskan lebih banyak pada infrastuktur," ucapnya.

Para pemain di bidang teknologi saat ini menurutnya adalah yang paling banyak menghasilkan uang, termasuk banyak startup yang dirintis anak muda Indonesia atau Malaysia.

"Pesan kami adalah kami paham pemerintah ingin mendapatkan penghasilkan, dan kami memahami ada perputaran uang yang besar di sini, jangan menerapkan pajak terlalu besar kepada perusahaan startup yang saat ini tengah berkembang dan memilik potensi untuk menjadi perusahaan multi-miliaran," tandasnya.

Mealy menuturkan, area besar lainya adalah regulasi mengenai data dan informasi, di mana semua startup mengambil keuntungan dan disaat yang sama pemerintahnya menerapkan regulasi yang lebih mahal bagi perusahaan kecil dan menengah untuk mengambil keuntungan dari teknologi menggunakan data. "Kami selalu mengatakan mereka menerapkan regulasi yang hanya akan menyakiti perusahaan-perusahaan startup baru," pungkasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6465 seconds (0.1#10.140)