Daftar Negara Asia Penikmat Gas Rusia, Nomer 3 Bakal Jadi Konsumen Utama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gas Rusia kini sudah mulai beralih ke pasar Asia setelah Moskow memotong pasokan sumber daya alamnya untuk Uni Eropa. Pemotongan pasokan gas alam ini menjadi balasan Vladimir Putin setelah Uni Eropa memberikan sanksi ekonomi.
Namun dengan menghentikan pasokan gas ke Eropa tentu akan membuat Moskow kehilangan sumber ekspor terbesarnya. Karena itu, Negeri Tirai Besi mulai mencari peluang untuk mengekspor gas alam ke tujuan baru.
Salah satu wilayah yang menjadi tujuan adalah Asia, terutama di wilayah Asia Tengah. Sejak musim gugur tahun 2022, Rusia telah meningkatkan upaya diplomatiknya ke Asia Tengah.
Tidak hanya di wilayah Asia Tengah, beberapa sekutu terdekat Rusia di Benua Hijau juga tercatat berperan besar dalam pembelian gas alam ini.
3 Negara Asia Konsumen Gas Rusia
1. Uzbekistan
Hasil nyata pertama dari upaya Rusia mencari pasar baru terjadi pada bulan Oktober 2023, ketika negara tersebut mulai mengekspor gas ke Uzbekistan. Dikutip dari OSW, Moskow akan mengirimkan 2,8 bcm gas per tahun berdasarkan kontrak dua tahun yang ditandatangani pada Juni 2023.
Meski begitu, dimulainya pasokan ke Uzbekistan hanya merupakan keberhasilan yang moderat dari sudut pandang komersial.
Sebab ekspor gas sebesar 2,8 bcm per tahun hanya mewakili sebagian kecil dari hilangnya pasar Eropa di Rusia, dan tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam situasi keuangan Gazprom
Tujuan awalnya adalah untuk memastikan bahwa Gazprom mendapatkan akses ke infrastruktur transmisi di kawasan ini, khususnya pipa gas Asia Tengah China yang membentang dari ladang gas di Turkmenistan melalui Uzbekistan dan Kazakhstan hingga Tiongkok.
Hal ini akan memungkinkan penjualan dan pengangkutan gas Rusia ke pasar Tiongkok tanpa melakukan investasi mahal pada jaringan transmisi baru, dan akan meningkatkan kendali Rusia atas jaringan pipa di wilayah tersebut.
2. Kazakhstan
Fakta bahwa pasokan gas telah mulai mengalir ke Uzbekistan sementara ekspor ke Kazakhstan juga kemungkinan akan segera dimulai menunjukkan bahwa Gazprom akan berupaya mendapatkan akses terhadap infrastruktur transmisi regional secara bertahap, dengan meningkatkan volume ekspornya dan memperluas kerja sama di bidang ini.
Pada saat yang sama, data saat ini menunjukkan tingginya kebutuhan konsumsi di Kazakhstan dan Uzbekistan serta masalah di sektor gas mereka, yang produksinya gagal mengimbangi peningkatan permintaan.
Mengingat Kazakhstan sedang bergulat dengan peningkatan konsumsi domestik, yang mencapai 19,3 bcm pada tahun 2022, 7,2% lebih tinggi dari rencana kementerian energinya untuk tahun lalu, sementara produksi turun lebih dari 5% y/y menjadi 27,8 bcm.
Meskipun terdapat manfaat yang jelas bagi Kazakhstan dan Uzbekistan, kerja sama gas mereka dengan Federasi Rusia kemungkinan tidak akan berkembang menjadi 'persatuan' trilateral karena kekhawatiran bahwa Rusia akan memperoleh terlalu banyak kendali atas infrastruktur transmisi kedua negara.
3. China
Dilansir dari Anadolu Ajansi, sementara China kemungkinan akan menyalip UE sebagai konsumen utama gas Rusia setelah pipa Power of Siberia 2 mulai beroperasi pada tahun 2030 mendatang.
Power of Siberia 2 akan menyalurkan 50 bcm gas alam setiap tahunnya, sehingga total impor gas dari Rusia ke Tiongkok menjadi 88 bcm melalui pipa ketika kedua jalur Power of Siberia mencapai kapasitas penuh.
Rusia saat ini mengekspor sekitar 10% impor gas tahunan Beijing melalui pipa dan kapal LNG, namun dengan rencana peningkatan kapasitas, Rusia akan menjadi pemasok gas utama Tiongkok.
Negeri Panda menerima sepertiga pasokan gasnya dari jaringan pipa dan sisanya dari LNG. Negara ini mengimpor 53,2 miliar meter kubik gas melalui pipa tahun lalu, dibandingkan dengan 109,5 miliar meter kubik LNG.
Namun dengan menghentikan pasokan gas ke Eropa tentu akan membuat Moskow kehilangan sumber ekspor terbesarnya. Karena itu, Negeri Tirai Besi mulai mencari peluang untuk mengekspor gas alam ke tujuan baru.
Salah satu wilayah yang menjadi tujuan adalah Asia, terutama di wilayah Asia Tengah. Sejak musim gugur tahun 2022, Rusia telah meningkatkan upaya diplomatiknya ke Asia Tengah.
Tidak hanya di wilayah Asia Tengah, beberapa sekutu terdekat Rusia di Benua Hijau juga tercatat berperan besar dalam pembelian gas alam ini.
3 Negara Asia Konsumen Gas Rusia
1. Uzbekistan
Hasil nyata pertama dari upaya Rusia mencari pasar baru terjadi pada bulan Oktober 2023, ketika negara tersebut mulai mengekspor gas ke Uzbekistan. Dikutip dari OSW, Moskow akan mengirimkan 2,8 bcm gas per tahun berdasarkan kontrak dua tahun yang ditandatangani pada Juni 2023.
Meski begitu, dimulainya pasokan ke Uzbekistan hanya merupakan keberhasilan yang moderat dari sudut pandang komersial.
Sebab ekspor gas sebesar 2,8 bcm per tahun hanya mewakili sebagian kecil dari hilangnya pasar Eropa di Rusia, dan tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam situasi keuangan Gazprom
Tujuan awalnya adalah untuk memastikan bahwa Gazprom mendapatkan akses ke infrastruktur transmisi di kawasan ini, khususnya pipa gas Asia Tengah China yang membentang dari ladang gas di Turkmenistan melalui Uzbekistan dan Kazakhstan hingga Tiongkok.
Hal ini akan memungkinkan penjualan dan pengangkutan gas Rusia ke pasar Tiongkok tanpa melakukan investasi mahal pada jaringan transmisi baru, dan akan meningkatkan kendali Rusia atas jaringan pipa di wilayah tersebut.
Baca Juga
2. Kazakhstan
Fakta bahwa pasokan gas telah mulai mengalir ke Uzbekistan sementara ekspor ke Kazakhstan juga kemungkinan akan segera dimulai menunjukkan bahwa Gazprom akan berupaya mendapatkan akses terhadap infrastruktur transmisi regional secara bertahap, dengan meningkatkan volume ekspornya dan memperluas kerja sama di bidang ini.
Pada saat yang sama, data saat ini menunjukkan tingginya kebutuhan konsumsi di Kazakhstan dan Uzbekistan serta masalah di sektor gas mereka, yang produksinya gagal mengimbangi peningkatan permintaan.
Mengingat Kazakhstan sedang bergulat dengan peningkatan konsumsi domestik, yang mencapai 19,3 bcm pada tahun 2022, 7,2% lebih tinggi dari rencana kementerian energinya untuk tahun lalu, sementara produksi turun lebih dari 5% y/y menjadi 27,8 bcm.
Meskipun terdapat manfaat yang jelas bagi Kazakhstan dan Uzbekistan, kerja sama gas mereka dengan Federasi Rusia kemungkinan tidak akan berkembang menjadi 'persatuan' trilateral karena kekhawatiran bahwa Rusia akan memperoleh terlalu banyak kendali atas infrastruktur transmisi kedua negara.
3. China
Dilansir dari Anadolu Ajansi, sementara China kemungkinan akan menyalip UE sebagai konsumen utama gas Rusia setelah pipa Power of Siberia 2 mulai beroperasi pada tahun 2030 mendatang.
Power of Siberia 2 akan menyalurkan 50 bcm gas alam setiap tahunnya, sehingga total impor gas dari Rusia ke Tiongkok menjadi 88 bcm melalui pipa ketika kedua jalur Power of Siberia mencapai kapasitas penuh.
Rusia saat ini mengekspor sekitar 10% impor gas tahunan Beijing melalui pipa dan kapal LNG, namun dengan rencana peningkatan kapasitas, Rusia akan menjadi pemasok gas utama Tiongkok.
Negeri Panda menerima sepertiga pasokan gasnya dari jaringan pipa dan sisanya dari LNG. Negara ini mengimpor 53,2 miliar meter kubik gas melalui pipa tahun lalu, dibandingkan dengan 109,5 miliar meter kubik LNG.
(fch)