28 Emiten Antre IPO, 4 Punya Aset di Atas Rp250 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan sebanyak 28 emiten dalam pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Dari 28 perusahaan tersebut, ada empat calon emiten yang diketahui memiliki aset di atas Rp250 miliar.
"Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017: 4 Perusahaan aset skala besar," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan resminya, Sabtu (10/8/2024).
Sampai dengan Jumat (9/8), tercatat ada 34 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang dihimpun sebanyak Rp5,15 triliun.
Nyoman Yetna menjeklaskan, 28 perusahaan yang masuk pipeline tersebut masih didominasi oleh sektor konsumer non-siklikal yang jumlahnya mencapai 17,9% atau setara dengan lima perusahaan. Selanjutnya, diikuti sektor konsumer siklikal dan industrial sebanyak empat perusahaan, tiga perusahaan dari sektor barang baku, energi, serta sektor teknologi.
Untuk sektor keuangan dan infrastruktur masing-masing terdapat dua perusahaan. Sementara itu, sisanya diisi oleh sektor kesehatan dan transportasi & logistik jumlahnya masing-masing satu perusahaan.
Dari sisi aset, ke-28 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO tersebut paling banyak berasal dari perusahaan dengan aset skala menengah, yakni sebanyak 20 perusahaan. Sisanya 4 perusahaan dengan aset skala besar dan empat perusahaan lainnya dengan aset skala kecil.
Adapun, dari sisi pipeline obligasi telah diterbitkan 97 emisi dari 60 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp81,5 triliun pada periode yang sama.
Sedangkan, untuk pipeline aksi korporasi atau right issue per Jumat (9/8) telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang menerbitkan right issue dengan total nilai Rp34,42 triliun.
"Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017: 4 Perusahaan aset skala besar," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan resminya, Sabtu (10/8/2024).
Sampai dengan Jumat (9/8), tercatat ada 34 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang dihimpun sebanyak Rp5,15 triliun.
Nyoman Yetna menjeklaskan, 28 perusahaan yang masuk pipeline tersebut masih didominasi oleh sektor konsumer non-siklikal yang jumlahnya mencapai 17,9% atau setara dengan lima perusahaan. Selanjutnya, diikuti sektor konsumer siklikal dan industrial sebanyak empat perusahaan, tiga perusahaan dari sektor barang baku, energi, serta sektor teknologi.
Untuk sektor keuangan dan infrastruktur masing-masing terdapat dua perusahaan. Sementara itu, sisanya diisi oleh sektor kesehatan dan transportasi & logistik jumlahnya masing-masing satu perusahaan.
Dari sisi aset, ke-28 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO tersebut paling banyak berasal dari perusahaan dengan aset skala menengah, yakni sebanyak 20 perusahaan. Sisanya 4 perusahaan dengan aset skala besar dan empat perusahaan lainnya dengan aset skala kecil.
Adapun, dari sisi pipeline obligasi telah diterbitkan 97 emisi dari 60 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp81,5 triliun pada periode yang sama.
Sedangkan, untuk pipeline aksi korporasi atau right issue per Jumat (9/8) telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang menerbitkan right issue dengan total nilai Rp34,42 triliun.
(fjo)