BKI Dukung Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Tinggi di 2045

Minggu, 11 Agustus 2024 - 19:52 WIB
loading...
BKI Dukung Indonesia...
BKI mendukung penyusunan strategi dan peta jalan pembangunan ekonomi menuju Indonesia berpendapatan tinggi di 2045. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lead Holding BUMN Jasa Survei IDSurvey, yakni PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI mendukung penyusunan strategi dan peta jalan pembangunan ekonomi untuk menuju Indonesia berpendapatan tinggi di 2045

Direktur Utama BKI Arisudono Soerono mengatakan, upaya itu utamanya dilakukan dalam menghadapi tantangan dan peluang penting, agar Indonesia dapat menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum usia 100 tahun kemerdekaan di 2045 mendatang.

BKI fokus dalam menghadapi tantangan yang ada, antara lain dengan meningkatkan infrastruktur, kepatuhan terhadap regulasi internasional, serta keamanan dan keselamatan di laut yang lebih baik.

"Di sisi lain, ada kesempatan besar dalam peningkatan kapasitas SDM, penerapan teknologi canggih, dan ekspansi perdagangan internasional melalui jalur laut yang strategis," ujar Arisudono dalam acara Annual Conference On Indonesian Economic Development (ACIED) 2024, di Jakarta, dikutip Minggu (11/8/2024).



Dia memastikan bahwa BKI juga melakukan beberapa penelitian dan pengembangan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Salah satunya adalah dengan menggunakan 2 sumber bahan bakar pada kapal. "Dengan tujuan untuk menciptakan, meningkatkan, dan mempercepat kualitas maritim nasional," ujarnya.



Sementara, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan sedang menyusun strategi pembangunan ekonomi Indonesia, melalui berbagai jenis riset. Dia menekankan fokusnya yakni untuk menuju Indonesia berpendapatan tinggi pada 2045, yang salah satunya diwujudkan melalui ACIED 2024.

"Indonesia memiliki ambisi untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Mencapai tujuan ini, membutuhkan upaya kolektif, kebijakan inovatif, dan komitmen teguh terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif," ujarnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)