Harga Mobil Bisa Turun Loh, Gaikindo Minta Ini ke Pemerintah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto berharap agar pemerintah memberikan stimulus atau insentif, sehingga bisa menekan harga jual kendaraan bermotor . Menurut informasi yang diterima Gaikindo dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan perusahaan-perusahaan pembiayaan, bahwa permintaan saat ini yang paling banyak adalah produk mobil bekas.
(Baca Juga: Ekonomi Thailand Resesi, Ini Dampak yang Akan Dialami Indonesia )
"Biasanya produk mobil paling laku di kisaran harga Rp200-Rp250 juta, namun mobil bekas harganya di rentang Rp150 juta dan ke bawah. Dari situ, kami bisa ambil kesimpulan, bahwa daya beli masyarakat menurun," ungkap Jongkie dalam Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Dia mengatakan, seharusnya dari kasus tersebut, bisa diambil langkah antisipasi. Pihak Gaikindo tidak keberatan jika mobil bekas laku, namun hal tersebut tidak akan menolong industri otomotif atau pabrikan-pabrikan.
"Saya menyoroti pabrik-pabrik komponen, karena disitu banyak karyawan yang terlibat, bahkan jumlahnya mencapai ratusan ribu. Mereka yang terimbas," ucap Jongkie.
(Baca Juga: Penjualan Menggeliat, Kelas Menengah Jadi Harapan Industri Automotif )
Lanjut dia, kalau pemerintah bisa memberikan satu stimulus saja kepada harga mobil, maka harga mobil baru pun bisa turun. "Jika diturunkan harganya, daya beli akan meningkat. Karena insentif yang diberikan pemerintah bisa mempengaruhi harga jual mobilnya," tutur Jongkie.
(Baca Juga: Ekonomi Thailand Resesi, Ini Dampak yang Akan Dialami Indonesia )
"Biasanya produk mobil paling laku di kisaran harga Rp200-Rp250 juta, namun mobil bekas harganya di rentang Rp150 juta dan ke bawah. Dari situ, kami bisa ambil kesimpulan, bahwa daya beli masyarakat menurun," ungkap Jongkie dalam Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Dia mengatakan, seharusnya dari kasus tersebut, bisa diambil langkah antisipasi. Pihak Gaikindo tidak keberatan jika mobil bekas laku, namun hal tersebut tidak akan menolong industri otomotif atau pabrikan-pabrikan.
"Saya menyoroti pabrik-pabrik komponen, karena disitu banyak karyawan yang terlibat, bahkan jumlahnya mencapai ratusan ribu. Mereka yang terimbas," ucap Jongkie.
(Baca Juga: Penjualan Menggeliat, Kelas Menengah Jadi Harapan Industri Automotif )
Lanjut dia, kalau pemerintah bisa memberikan satu stimulus saja kepada harga mobil, maka harga mobil baru pun bisa turun. "Jika diturunkan harganya, daya beli akan meningkat. Karena insentif yang diberikan pemerintah bisa mempengaruhi harga jual mobilnya," tutur Jongkie.
(akr)