Tol Sigli-Banda Aceh Diresmikan Jokowi, Akan Tingkatkan Efek Berganda

Selasa, 25 Agustus 2020 - 15:55 WIB
loading...
Tol Sigli-Banda Aceh...
Tol Sigli-Banda Aceh Diresmikan Jokowi, Akan Tingkatkan Efek Berganda
A A A
BANDA ACEH - Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung tol pertama di Tanah Rencong, yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli-Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) sepanjang 14 kilometer, pada Selasa (25/8/2020).

Selain dilaksanakan secara langsung dengan protokol kesehatan yang ketat, peresmian jalan tol ini dapat disaksikan oleh masyarakat melalui live streaming yang ditayangkan di akun Youtube Sekretariat Presiden.

Berlokasi di Gerbang Tol Blang Bintang, Jalan Blang Bintang-Krueng Raya, Teupin Batee, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Presiden Jokowi meresmikan Tol Sigli-Banda Acehseksi 4 didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Plt Gubernur Provinsi Aceh Nova Iriansyah, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa meski sedang berada dalam situasi pandemi Covid-19, namun pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas karena posisi infrastruktur di Indonesia yang masih cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.

“Ketertinggalan infrastruktur ini berdampak pada biaya logistik yang menjadi lebih mahal, sehingga menyebabkan daya saing kita tidak baik kalau dikompetisikan dengan negara tetangga,” terang Jokowi dalam sambutannya.

Pembangunan infrastruktur, kata Presiden, menjadi salah satu strategi yang memberikan daya ungkit bagi pemulihan ekonomi nasional. “Dan kita tahu untuk menyambungkan Aceh sampai ke Lampung yang memiliki panjang 2765 km, kita harapkan akan mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Sumatra. Kemudian juga meningkatkan efisiensi waktu tempuh menjadi 53 jam sepanjang koridor pembangunan ini. Lalu yang paling penting adalah keberadaan jalan tol ini dapat meningkatkan multiplier effect dua sampai kali kali setelah selesai di 2024, serta menyerap tenaga kerja hingga 296ribu lapangan
kerja secara langsung untuk 18 ruas yang ada,” pungkas Jokowi.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi progres pembebasan lahan yang cukup pesat pada proyek pembangunan JTTS ruas Sigli-Banda Aceh. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur karena pembebasan lahan di Aceh ini paling cepat sepanjang yang saya tau. Pembebasan lahan di sini sudah mencapai 86 persen. Saya harap jika diterapkan di provinsi lain, kecepatan pembangunan jalan tol bisa terealisasi dan banyak tol yang bisa segera beroperasi penuh. Jika sudah beroperasi, akses ke bandara bisa semakin cepat. Kalau konektivitas semakin lancar dan terhubung dengan udara, maka ke depan pergerakan orang dan pergerakan barang akan lebih cepat sehingga biaya akan lebih efisien. Pertumbuhan ekonomi akan terhubung dari satu titik ke titik lain. Infrastruktur kita harapkan menumbuhkan titik-titik ekonomi baru. Ada usaha-usaha baru, ada perlusashan usaha dari yang sudah ada yang kita harap dapat membangkitkan perekonomian di Aceh. Goalnya adalah menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” tutup Jokowi.

Budi Harto pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa diresmikannya ruas Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap perekonomian Provinsi Aceh karena alur distribusi barang dan kendaraan kini dapat dijangkau dengan mudah melalui keberadaan Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4.

“Kita sangat menantikan peresmian Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 ini, karena setelah diresmikan, tol pertama di Provinsi Aceh ini sudah dapat beroperasi secara penuh serta dilintasi oleh masyarakat Aceh dan sekitarnya,” terang Budi.

Dia memaparkan bahwa Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 menjadi seksi tol pertama yang diresmikan dari keseluruhan total ruas tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 km yang terdiri dari enam seksi, yaitu Seksi 1 Padang Tiji-Seulimun (25 km), Seksi 2 Seulimun-Jantho (6 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (8 km), dan seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km).

Jika telah tersambung sepenuhnya, Tol Sigli-Banda Aceh akan membuka akses darat dari Kota Banda Aceh ke Kota Sigli maupun sebaliknya. Tak hanya itu, keberadaan tol ini dapat memangkas waktu tempuh perjalanan.

“Jika sebelumnya saat melewati jalan nasional perjalanan antar kedua kota mencapai 2-3 jam, dengan hadirnya jalan tol Sigli-Banda Aceh ini dapat mempersingkat waktu tempuh antar kedua kota menjadi hanya 1 jam saja,” tutur Budi Harto

Ia juga menyampaikan rasa bangga dan antusias dari masyarakat Aceh atas diresmikannya Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4. “Peresmian tol hari ini tak lepas dari dukungan pemerintah dan masyarakat Aceh tentunya. Pasalnya tak lama setelah Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) di tahun 2018 silam, proses pembebasan lahan minim kendala. Pembangunan tol terbilang cukup pesat,” jelas Budi.

Dalam pembangunannya, Hutama Karya selaku owner JTTS ruas Sigli-Banda Aceh berkolaborasi dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., selaku kontraktor. Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) memiliki dua interchange atau Simpang Susun (SS), yakni Simpang Susun Indrapuri dan Simpang Susun Blang Bintang.

Selain itu, tol ini dilengkapi satu Gerbang Tol yakni GT Blang Bintang, satu buah pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Tipe A yang berada di KM 54, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Jika terhubung, Tol Sigli-Banda Aceh
mulai dari seksi 1 (Padang-Tiji) hingga seksi 6 (Kuta Baro-Baitussalam) dapat menampung volume kendaraan sebanyak kurang lebih 3.000 kendaraan setiap harinya.

Di samping itu, total akses penghubung tol ini terdiri dari enam Simpang Susun (SS), tujuh Gerbang Tol (GT) serta dua pasang atau empat buah TIP. Sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), Hutama Karya terus melakukan upaya terbaiknya dalam memperhatikan keamanan dan keselamatan bagi para pengguna jalan tol. Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri – Blang Bintang) dilengkapi oleh fasilitas patrol yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Terdapat delapan unit kendaraan operasional, tiga unit kendaraan patrol, satu unit kendaraan pemeliharaan, dua unit PJR, tiga unit mobil derek, satu unit ambulans, satu unit mobil rescue dan dua unit mobil keamanan dan tata tertib.

Karena ini merupakan jalan tol pertama di Provinsi Aceh, Hutama Karya berharap kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta untuk selalu berhati-hati dan tetap menjaga kecepatan berkendara maksimum di rata-rata 60-80 km/jam.

Hutama Karya juga mengimbau pengguna jalan dapat mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara di jalan tol, berkendara dalam kondisi prima, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, serta memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum melintas di jalan tol.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1088 seconds (0.1#10.140)