Pembayaran Klaim Asuransi Kesehatan Meningkat Tembus Rp5,96 Triliun
loading...
A
A
A
Profesi underwriter dan manajemen klaim adalah jantung industri asuransi yang keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam proses kerjanya. Underwriter berperan dalam proses identifikasi dan seleksi risiko (underwriting) dengan tujuan agar calon tertanggung mendapatkan beban premi yang sesuai dengan risiko yang dimiliki.
Ketua Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (Peruji) Radix Yunanto menjelaskan, dengan proses tersebut, diharapkan akan tercipta keadilan dalam pembebanan premi bagi perusahaan asuransi dan juga nasabah.
Radix yang juga menjabat Strategic Development Division Head PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menjelaskan, tren kenaikan klaim di industri asuransi jiwa seperti saat ini menjadi alarm bagi Peruji untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara underwriter dengan manajamen klaim.
"Proses underwriting menjadi vital karena setelah identifikasi risiko selesai dilakukan, barulah underwriter bisa mengelompokan calon tertanggung ke dalam kategori risiko yang sesuai, yaitu declined risk, substandard risk, standard risk, dan preferred risk. Di sini, peran underwriter dan manajemen klaim sangat berkaitan erat. Karena kategori risiko inilah yang akan menjadi panduan bagi manajemen klaim dalam mengabulkan klaim yang diajukan nasabah," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (16/8/2024).
Sinergi antara underwriter dengan manajemen klaim saat ini dianggap masih belum optimal dan bisa ditingkatkan. Oleh karena itu, Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (Peruji) kembali menggelar Indonesia Underwriting Summit (IUS) 2024 dengan tema Team Up and Accelerate! Underwriting-Claim Collaboration to Enhance Business Process and Portfolio. Sesuai dengan temanya, perayaan tonggak sejarah satu dasawarsa Peruji ini tidak hanya menandai komitmen Peruji untuk memajukan profesi underwriting tetapi juga berfungsi sebagai semangat kolaborasi dan inovasi dalam industri asuansi.
Radix mengungkapkan, penyelenggaraan summit ini bertujuan untuk menyelami lebih dalam kekuatan transformatif sinergi antara underwriting dan manajemen klaim. "Dengan memperkuat sinergi ini, kami berupaya untuk menyederhanakan proses bisnis, memastikan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang lebih besar dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang," jelas dia.
Ketua Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (Peruji) Radix Yunanto menjelaskan, dengan proses tersebut, diharapkan akan tercipta keadilan dalam pembebanan premi bagi perusahaan asuransi dan juga nasabah.
Radix yang juga menjabat Strategic Development Division Head PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menjelaskan, tren kenaikan klaim di industri asuransi jiwa seperti saat ini menjadi alarm bagi Peruji untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara underwriter dengan manajamen klaim.
"Proses underwriting menjadi vital karena setelah identifikasi risiko selesai dilakukan, barulah underwriter bisa mengelompokan calon tertanggung ke dalam kategori risiko yang sesuai, yaitu declined risk, substandard risk, standard risk, dan preferred risk. Di sini, peran underwriter dan manajemen klaim sangat berkaitan erat. Karena kategori risiko inilah yang akan menjadi panduan bagi manajemen klaim dalam mengabulkan klaim yang diajukan nasabah," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (16/8/2024).
Sinergi antara underwriter dengan manajemen klaim saat ini dianggap masih belum optimal dan bisa ditingkatkan. Oleh karena itu, Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (Peruji) kembali menggelar Indonesia Underwriting Summit (IUS) 2024 dengan tema Team Up and Accelerate! Underwriting-Claim Collaboration to Enhance Business Process and Portfolio. Sesuai dengan temanya, perayaan tonggak sejarah satu dasawarsa Peruji ini tidak hanya menandai komitmen Peruji untuk memajukan profesi underwriting tetapi juga berfungsi sebagai semangat kolaborasi dan inovasi dalam industri asuansi.
Radix mengungkapkan, penyelenggaraan summit ini bertujuan untuk menyelami lebih dalam kekuatan transformatif sinergi antara underwriting dan manajemen klaim. "Dengan memperkuat sinergi ini, kami berupaya untuk menyederhanakan proses bisnis, memastikan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang lebih besar dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang," jelas dia.
(nng)