Makan Bergizi Gratis, Indef: Jika Dihitung Seperti Bangun IKN Hampir Rp500 triliun

Minggu, 18 Agustus 2024 - 14:58 WIB
loading...
Makan Bergizi Gratis,...
Indef memperkirakan anggaran makan bergizi jika dihitung mencapai Rp500 triliun.Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ariyo D.P. Irhamna menilai program Makan Bergizi Gratis bisa menelan anggaran sekitar Rp400-500 triliun.

Menurut Ariyo, program prioritas era Presiden terpilih Prabowo Subianto ini, baru terucap dan ada dugaan saat itu belum dihitung secara detail, akhirnya membuat bingung banyak pihak.

"Karena ketika dihitung ternyata total anggarannya ini sekitar Rp400-500 triliun yang berarti hampir mendekati anggaran pembangunan IKN. Jadi sangat besar. Sedangkan kondisi ekonomi yang tidak terlalu bagus ya saya kira akan berat mendesain program tersebut," ungkap Ariyo dalam diskusi publik Indef, Minggu (18/8/2024).



Di sisi lain tahun depan menurut Ariyo, ruang fiskal kita sangat terbatas yang untuk kewajiban pembayaran utang yang hampir Rp800 triliun. Kemudian ada janji untuk kenaikkan gaji ASN.

"Nah menurut saya setelah pelantikan Pak Prabowo ini perlu menjelaskan lagi janjinya. Utamanya mengenai makan bergizi gratis agar karena saya yakin masyarakat menanti penjelasan program ini ya. Untuk memberikan kejelasan dan ini penting juga untuk mendapatkan trust awal dari publik dan pasar," kata Ariyo.

Penjelasan tersebut dinilai penting oleh Indef karena proses perencanaan seperti apa perlu dijelaskan. Sehingga proses perencanaan program Makan Bergizi Gratis yang saat ini sedang berlangsung menjadi sangat penting dan bagaimana memberikan pengingat kondisi fiskal juga ekonomi domestik masyarakat yang penuh tekanan.

"Kita baru minggu lalu pemerintah menaikkan harga BBM. Kemudian ada PHK massal juga. Jadi kondisi ekonomi memang penuh tekanan ya," ujar Ariyo.

"Sehingga menurut saya nanti ketika dilantik Pak Prabowo perlu menyampaikan ini. Serta masyarakat menanti ya dan pelaksanaanya nanti mudah sekali disoroti dan dinilai oleh masyarakat ya," imbuhnya.

Ariyo melanjutkan, selain ketersediaan fiskal, perlu juga penjelasan terkait kualitas makanan serta penyajian. Di sisi lain juga bagaimana makanan ini dimasak menjadi penting.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)