BRI Agro Optimistis Salurkan Rp30 Miliar Melalui Aplikasi Pinang

Jum'at, 13 September 2019 - 23:09 WIB
BRI Agro Optimistis Salurkan Rp30 Miliar Melalui Aplikasi Pinang
BRI Agro Optimistis Salurkan Rp30 Miliar Melalui Aplikasi Pinang
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) optimistis dapat menyalurkan pinjaman digital melalui aplikasi Pinang (Pinjam Tenang) akan mencapai Rp30 miliar hingga akhir tahun ini. Sejak diluncurkan bulan Februari 2019 pertumbuhan kinerjanya sangat eksponensial dengan fokus pada nasabah payroll BRI grup.

Plt. Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang mengatakan, pihaknya sedang gencar memasarkan layanan pinjaman digital Pinang. Layanan pinjaman online pertama milik perbankan tersebut sudah dilengkapi teknologi terkini seperti tanda tangan digital, scan wajah, sistem scoring yang sangat baik. Nasabah sangat dimudahkan dengan proses yang sangat cepat dalam durasi hanya 15 menit pinjaman disetujui dan langsung masuk rekening.

"Investasinya mencapai Rp65 miliar dalam modal kerja dan juga didukung induk usaha. Targetnya bisa menyalurkan Rp30 miliar di akhir tahun ini. Pertumbuhannya sangat eksponensial," ujar Ebeneser dalam kunjungan SINDOmedia ke Gedung BRI Agro di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Dia menambahkan, layanan ini salah satu strategi ekspansi yang dilakukan perseroan untuk memperbesar porsi konsumer. Diharapkan dengan membesarkan Pinang, perseroan berharap bisa mendongkrak kinerja perseroan di masa depan. Strategi digital platform ini sekaligus akan menjadi pintu masuk memperluas nasabahnya dan simpanan. Kemudahan membuka rekening lewat Pinang, menjadi jawaban karena kantor cabang yang dimiliki perseroan berjumlah 18 kantor.

Para nasabah yang ingin meminjam dana bisa dengan mudah menggunakan Pinang. Dalam waktu 10-20 menit, sudah bisa bertransaksi dengan adanya Pinang. Plafon yang disediakan berkisar dari Rp500 ribu hingga Rp20 juta dengan suku bunga 1,24% per bulan. Namun saat ini, hanya nasabah yang payroll di BRI grup saja yang baru bisa menikmati layanan ini.

Perseroan kini tengah mengolah bagi nasabah yang tidak menggunakan payroll di BRI Agro agar bisa menggunakan aplikasi ini dengan menaikkan kredit scoring. Saat ini nasabah yang menggunakan payrol BRI itu sekitar 8 juta nasabah. “Ini yang sedang kami sasar dan tahun depan diharapkan volume penyaluran pinjaman bisa mencapai Rp500 miliar melalui Pinang ini,” katanya.

Sementara Direktur Keuangan BRI Agro Ernawan mengungkapkan, pihaknya juga siap mendorong layanan e channel untuk memperbesar bisnis transaksi. Secara jumlah untuk transaksi e-channel sampai dengan semester pertama 2019 mencapai 8.400 transaksi. Jumlah tersebut menghasilkan nilai transaksi yang tumbuh kurang lebih sebesar 3 kali lipat dibandingkan bulan Juni tahun lalu.

Adapun targetnya di tahun 2019 bisa membukukan transaksi echannel minimal 2 kali dibandingkan kinerja semester pertama. "Untuk porsi e channel dibandingkan dengan total fee based income berkontribusi sebesar 15% dan diharapkan di tahun mendatang porsinya akan terus meningkat," ujar Ernawan menambahkan.

Sebelumnya dia juga mengutarakan rencana perseroan setelah naik buku 3 akan meluncurkan pembukaan akun secara online. Diharapkan layanan digital ini akan memperkuat porsi dana murah atau CASA bisa jadi 20% dari kuartal dua 2019 sebesar 13,6%.

"Setelah naik jadi buku 3 kami siap luncurkan layanan baru seperti buka rekening baru secara online, layanan Laku Pandai, dan mendorong fee based income. Tahun depan porsi kredit konsumer akan naik di tahun depan jadi 10% dari saat ini sebesar 5%," ujarnya.

Tahun ini perseroan memang menargetkan langsung naik menjadi kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III pada Oktober 2019 dengan melakukan penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 3 miliar lembar saham dengan target dana Rp700 miliar pada September 2019.

Adapun setelah rights issue, modal inti BRI Agro akan menjadi Rp5,2- 5,3 triliun. Modal nanti di atas Rp5 triliun dari sekarang Rp4,4 triliun. Dalam rights issue nanti induk tidak ikut ambil demi memperbesar kepemilikan publik dari saat ini 6,58% untuk naik jadi 20%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1285 seconds (0.1#10.140)