Sosialisasi Hasil Riset, AII Gelar Seminar Prospek Industri Hilir Sawit

Selasa, 20 Agustus 2024 - 16:39 WIB
loading...
Sosialisasi Hasil Riset,...
Ketua Umum AII Didiek Hadjar Goenadi dalam rangkaian seminar perdana bertajuk Prospek Industri Hilir Sawit Ke Depan pada Selasa (20/8/2024). FOTO/Ist
A A A
JAKARTA - Asosiasi Inventor Indonesia (AII) menyelenggarakan seminar perdana bertajuk 'Prospek Industri Hilir Sawit Ke Depan' pada Selasa (20/8/2024).

Ketua Umum AII Didiek Hadjar Goenadi mengatakan seminar ini diselenggarakan oleh AII sebagai bagian dari kegiatan promosi teknologi yang sudah dievaluasi dan divaluasi dari kegiatan pertama, kemudian disajikan dalam acara seminar.

"Topik seminar ini disesuaikan dengan teknologi yang dipromosikan, yaitu di bidang hulu dan bidang hilir," kata dia.

Pemateri yang datang dan hadir saat seminar tidak hanya para Tim Ahli Internal AII dan Tim Ahli Eksternal saja, tetapi juga kalangan pengusaha/investor dan para inventor serta wartawan yang meliput dan tentu saja ada kehadiran dari pemerintah melalui BPDPKS.

Seminar AII Teknologi Hasil Riset GTS 2021-2023 ini rencananya akan diselenggarakan sebanyak 2 (dua) kali . Seminar Pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Agustus 2024 di Hotel Aston Simatupang, Jakarta.

Peserta yang datang diperkirakan berjumlah 50 orang. Dalam seminar ini bahasan utamanya adalah menampilkan 16 invensi tersebut di atas secara lebih detil. Dengan menghadirkan undangan dari perwakilan industri diharapkan acara tersebut dapat mempercepat dan memperluas komersialisasi hasil riset yang didanai oleh BPDPKS.

Baca Juga: BPDPKS Gaet AII Lakukan Valuasi dan Komersialisasi Teknologi Hasil Riset Kelapa Sawit

Kepala Divisi Direktorat Penyaluran Dana BPDPKS Arfie Thahar mengatakan diperlukan sinergi antara Pemerintah baik sebagai lembaga pendanaan riset maupun sebagai regulator produk hasil riset, Industri atau Perusahaan Swasta dan Lembaga Penelitian/Perguruan Tinggi untuk mendorong hilirisasi sehingga produk hasil riset dapat segera dikomersialisasikan.

"Diperlukan lembaga yang berfungsi untuk mengkolaborasikan dan mensinergikan hilirisasi dan mempercepat komersialisasi," kata Arfie.

Baca Juga: Pendekatan Yuridiksi Mendorong Percepatan Sertifikasi ISPO Petani Sawit Swadaya

Sementara, Ketua Komite Perkebunan APINDO Harjanto Hanawi mengatakan banyak manfaat Biodiesel Indonesia diantaranya Ketahanan dan kemandirian energi melalui Program Mandatori Biodiesel sejak tahun 2014 ; Program Mandatori Biodiesel didasari neraca perdagangan yang negatif dan ketergantungan impor BBM; Kebijakan B35 ditargetkan menyerap 13,41 juta kiloliter biodiesel; Mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 35 juta ton CO2.

"Selain itu manfaat Biodiesel adalah menaikkan penghasilan pajak pemerintah melalui PPH Badan dan PPN dan Produk biofuel lain, SAF dan Renewable Gasoline," kata dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)