BI Guyur Insentif Likuiditas 124 Bank, Realisasi Tembus Rp255 Triliun

Rabu, 21 Agustus 2024 - 18:07 WIB
loading...
BI Guyur Insentif Likuiditas...
BI mencatat pertumbuhan kredit pada Juli 2024 tetap kuat didorong kebijakan insentif makroprudensial. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit pada Juli 2024 tetap kuat mencapai 12,40 persen (year on year/yoy) didorong oleh kebijakan insentif makroprudensial.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, pertumbuhan kredit yang terus mengalami perbaikan di 12,4 persen dengan realisasi bank penerima insentif sebanyak 124 bank.

"Realisasinya bahwa ada 124 bank menerima insentif likuiditas makroprudensial ini dengan total Rp255 triliun atau 3,42 persen dari 4 persen maksimum likuiditas yang kami berikan," kata Juda dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Agustus 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga 6,25%, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.499

Adapun BI mengungkapkan likuiditas perbankan memadai sejalan dengan implementasi bauran kebijakan Bank Indonesia, termasuk Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Likuiditas yang memadai serta efisiensi perbankan dalam pembentukan harga yang semakin baik sejalan dengan kebijakan transparansi SBDK, berdampak positif pada suku bunga perbankan yang tetap terjaga.

Suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Juli 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,73 persen dan 9,23 persen, relatif stabil dibandingkan dengan level bulan sebelumnya.

Menurut Juda, kelompok bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memanfaatkan insentif KLM paling besar dan paling banyak

"Siapa yang memanfaatkan ini terutama kelompok bank umum BUMN itu realisasinya 3,8 persen dari realisasi 4 persen, jadi paling banyak BUMN, Rp117 triliun untuk BUMN," ungkap Juda.

Baca Juga: BI Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga Acuan di Kuartal IV-2024

Juda menambahkan, kelompok kedua adalah bank BPD 3,25 persen karena BPD relatif kecil sizenya itu jumlahnya Rp24 triliun.

Kemudian yang ketiga adalah bank umum swasta negara itu 37 bank dengan angka 109 triliun, paling kecil tentu saja KCBA 7 bank hanya Rp3,69 triliun.

"Ke depan tentu saja kami terus mendorong ini dan mengevaluasi apabila ada penyesuaian-penyesuaian terutama sektor yang didorong," pungkas Juda.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)