Kisah Mantan Karyawan Toko Jadi Pengusaha Batik hingga Go Global
loading...
A
A
A
Saat itu, Mira melihat banyak pengrajin batik merugi. Mereka kesulitan menjual produknya. Ditambah lagi, ada saja sales nakal yang gagal bayar.
“Saat itu niat saya hanya ingin membantu para pengrajin batik supaya mereka bisa mendapatkan uang," ujarnya.
Belakangan, bisnis batik Mira berkembang pesat. Ia melebarkan sayap bisnis hingga ke Jakarta. Ia memberanikan diri memulai usaha di Pusat Grosir Batik Thamrin City, Jakarta Pusat. Mira sadar bahwa batiknya bakal kalah bersaing jika ia tak mampu berinovasi dan berkreasi. Batik yang diproduksi Mira pun semakin kaya warna.
Inovasi dan kreasi itu membuat Mira mendapatkan apresiasi dari presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. SBY, panggilan Yudhoyono, pernah mengenakan batik tulis Sragen miliknya bermotif parang, motif pakem gambar batik burung merak, dan cendrawasih. Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, pun pernah memakai batik biru bermotif burung dari Mira.
Mira bertekad terus menghasilkan produk baru. Salah satunya adalah rok batik yang bila digunakan akan terlihat seperti mengenakan kain. Rok batik itu terlihat kasual dan praktis dikenakan oleh konsumen dari berbagai usia. Ia pun menerima pesanan khusus batik motif budaya Papua. “Kami harus terus membaca selera pasar dan mendapat pasar baru,” ucapnya.
Mira mengakui perkembangan bisnisnya tak lepas dari peran Pertamina. Ia sangat bersyukur mendapatkan banyak dukungan dari Pertamina, khususnya dari sisi pendampingan usaha, pemasaran, serta branding lewat media sosial Rumah BUMN Pertamina.
"Pendampingan Pertamina itu luar biasa. Kini relasi saya lebih banyak dan pasar batik saya menjadi lebih luas,” kata Mira.
Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan UMK Academy sejalan dengan komitmen perseroan dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif pada Goal 8 SDGs, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMK.
"UMK Academy membantu UMKM di Indonesia lebih maju, berkualitas, melek digital yang bisa membuka jalan ke pasar global. Terbukti dari kepesertaan para UMK di tahun sebelumnya. Mereka menjadi lebih produktif, inovatif dan berkembang," ujar dia di Jakarta.
“Saat itu niat saya hanya ingin membantu para pengrajin batik supaya mereka bisa mendapatkan uang," ujarnya.
Belakangan, bisnis batik Mira berkembang pesat. Ia melebarkan sayap bisnis hingga ke Jakarta. Ia memberanikan diri memulai usaha di Pusat Grosir Batik Thamrin City, Jakarta Pusat. Mira sadar bahwa batiknya bakal kalah bersaing jika ia tak mampu berinovasi dan berkreasi. Batik yang diproduksi Mira pun semakin kaya warna.
Inovasi dan kreasi itu membuat Mira mendapatkan apresiasi dari presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. SBY, panggilan Yudhoyono, pernah mengenakan batik tulis Sragen miliknya bermotif parang, motif pakem gambar batik burung merak, dan cendrawasih. Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, pun pernah memakai batik biru bermotif burung dari Mira.
Mira bertekad terus menghasilkan produk baru. Salah satunya adalah rok batik yang bila digunakan akan terlihat seperti mengenakan kain. Rok batik itu terlihat kasual dan praktis dikenakan oleh konsumen dari berbagai usia. Ia pun menerima pesanan khusus batik motif budaya Papua. “Kami harus terus membaca selera pasar dan mendapat pasar baru,” ucapnya.
Mira mengakui perkembangan bisnisnya tak lepas dari peran Pertamina. Ia sangat bersyukur mendapatkan banyak dukungan dari Pertamina, khususnya dari sisi pendampingan usaha, pemasaran, serta branding lewat media sosial Rumah BUMN Pertamina.
"Pendampingan Pertamina itu luar biasa. Kini relasi saya lebih banyak dan pasar batik saya menjadi lebih luas,” kata Mira.
Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan UMK Academy sejalan dengan komitmen perseroan dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif pada Goal 8 SDGs, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMK.
"UMK Academy membantu UMKM di Indonesia lebih maju, berkualitas, melek digital yang bisa membuka jalan ke pasar global. Terbukti dari kepesertaan para UMK di tahun sebelumnya. Mereka menjadi lebih produktif, inovatif dan berkembang," ujar dia di Jakarta.